Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

F1 Abu Dhabi 2021

Max Verstappen dan Lewis Hamilton Enggak Boleh Pakai Cara Kotor, Ingat Kisah Kelam Michael Schumacher Musim 1997

Rezki Alif - Kamis, 9 Desember 2021 | 21:30 WIB
Michael Schumacher meratapi gelar F1 1997 yang hilang dari tangannya
Formula1.com
Michael Schumacher meratapi gelar F1 1997 yang hilang dari tangannya

GridOto.com - Persaingan Max Verstappen dan Lewis Hamilton pada musim 2021, jadi salah satu yang paling ketat dalam sejarah Formula 1.

Bagaimana tidak, baik Verstappen dan Hamilton memiliki poin yang sama sebelum balapan terakhir di F1 Abu Dhabi 2021 dimulai.

Ketatnya raihan poin keduanya pun membuat pertarungan F1 Abu Dhabi 2021 semakin panas.

Bisa dikatakan siapa yang finis lebih di depan pada balapan di Yas Marina ini, akan jadi juara F1 2021.

Bukan cuma soal posisi finis saja, gagal finis sekalipun juga bisa lho menentukan gelar jatuh ke tangan siapa.

Simpelnya jika salah satunya gagal meraih poin atau tidak finis, maka gelar akan jatuh ke tangan pembalap lainnya.

Namun karena lebih unggul dengan sembilan kemenangannya di musim ini, Verstappen tetap akan meraih gelar meskipun dia dan Hamilton sama-sama DNF (Did Not Finish).

Makanya nih berkaca dengan insiden-insiden yang terjadi musim ini, gagal finis juga masuk dalam skema perebutan gelar juara dengan kemungkinan yang cukup besar.

Baca Juga: Lama Banget Durasinya, Sirkuit Yas Marina Perpanjang Kontrak Sebagai Tuan Rumah F1 Abu Dhabi Hingga 2030

Di masa lalu, perebutan gelar ini juga sering ditentukan dengan tidak finisnya seorang pembalap.

Atau bahasa kasarnya, seorang pembalap akan mencoba membuat rivalnya gagal finis untuk bisa meraih gelar.

Misalnya saja masa kelam yang terjadi pada musim 1997, persaingan Michael Schumacher dan Jacques Villeneuve.

Setelah persaingan ketat sejak awal musim, Schumacher datang ke F1 Eropa dengan keunggulan satu poin saja dari Villenuve.

Kedua pembalap tampak sama kuat sejak sesi latihan hingga kualifikasi, bahkan balapanpun sangat ketat.

Di kualifikasi, Villeneuve dan Schumi mencatat waktu sama persis.

Akan tetapi karena Villenueve mencetak waktu duluan, dia berhak atas pole position sementara Shumacher start kedua.

Schumacher mampu start dengan baik dan mengambil alih pimpinan sejak awal.

Baca Juga: Bakal Ditinggal Dua Pembalapnya, Tim Alfa Romeo Pakai Livery Spesial di F1 Abu Dhabi 2021

Baca Juga: Selain F1 Abu Dhabi 2021, Inilah Jarak Poin Paling Ketat Jelang Balapan Terakhir Sepanjang Sejarah F1

Sayang bagi Schumi, putra dari legenda Gilles Villeneuve tersebut juga sangat cepat dan terus konsisten menjaga posisi dan kecepatannya.

Menuju 20 lap terakhir di Jerez tersebut, Villeneuve punya peluang menyalip di tikungan Dry Sac.

Schumi yang sudah tertekan tiba-tiba mengubah racing line-nya untuk menutup ruang sehingga terjadi senggolan.

Juara dunia tujuh kali ini tampaknya sengaja menabrak Villenuve untuk mengamankan posisinya.

Kedua mobil mengalami kerusakan ringan, Villeneuve yang berada di sisi dalam mampu melanjutkan balap.

Sementara Schumacher terjebak di gravel dan tidak bisa melanjutkan lajunya.

Gelar-pun jatuh ke tangan pembalap asal Kanada tersebut.

Tak berhenti di situ, Schumi sempat ingin protes agar Villeneuve kena hukuman atas insiden tersebut.

 

Tapi Ross Brawn yang saat itu berada di Ferrari bersama Schumi menghalangi amarah sang pembalap, kemudian memberikan rekaman kejadian hingga Schumi terdiam karena bukti-bukti malah mengarah padanya.

Brawn yang sekarang menjabat Direktur Olahraga F1 dengan besar hati berani mengakui bahwa Schumi-lah yang salah kala itu.

Uniknya, FIA yang sudah terlalu geram dengan Schumi kala itu membuat sidang dengan mendengar seluruh kesaksian, dan setelah dua pekan akhirnya mendiskualifikasi Schumi dari seluruh kejuaraan musim 1997.

Jadi pembalap Ferrari tersebut juga tidak berhak atas posisi runner-up dan keseluruhan poin yang didapatkan selama musim 1997.

Nah kejadian ini bisa jadi peringatan buat Verstappen dan Hamilton.

Tapi Schumacher juga pernah lolos saat melakukan tindakan yang mirip pada 1994 di seri terakhir melawan Damon Hill.

Bedanya posisi Schumacher masih bisa sedikit di depan saat crash terjadi sehingga racing line-nya belum benar-benar jadi milik Hill.

Ini jadi pertimbangan untuk tidak mendapat hukuman, ditambah Schumacher juga DNF.

Baca Juga: Max Verstappen Diancam Penalti, Kalau Nabrak Lewis Hamilton di F1 Abu Dhabi 2021

Baca Juga: Jangan Kelewatan Duel Max Verstappen dan Lewis Hamilton Demi Gelar Juara, Ini Jadwal F1 Abu Dhabi 2021

Schumacher sampai terlempar menabrak dinding saat crash, sementara Hill terus mencoba melaju ke pit namun kerusakan mobilnya sudah terlampau parah hingga akhirnya juga DNF.

Meski sama-sama DNF, Schumi yang sudah unggul 1 poin berhasil meraih gelar pertamanya yang saat itu diraihnya bersama Benetton.

Gelar tersebut sangat kontroversial hingga Schumacher yang masih muda kala itu dicemooh banyak orang.

Apalagi melawan Damon Hill yang merupakan pembalap tim Williams yang saat itu banyak fansnya.

Belum lagi fakta bahwa tahun itu Williams baru kehilangan Ayrton Senna yang meninggal beberapa race sebelumnya.

Hill dan tim Williams sama-sama sepakat untuk tidak memperpanjang masalah karena masih berduka atas perginya Senna.

 

Editor : Muhammad Ermiel Zulfikar
Sumber : berbagai sumber

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa