GridOto.com - Catalytic converter memiliki andil yang besar dalam memproses emisi gas buang dari mesin.
Fungsi utama dari catalytic converter adalah memecah gas emisi hidrokarbon, karbon monoksida (CO), dan nitrogen oksida (NOx) yang keluar dari mesin.
Oleh katalis di dalam catalytic converter, ketiga gas emisi tersebut diubah menjadi nitrogen, oksigen, karbondioksida, dan air.
Meski komponen ini memerlukan sedikit perawatan secara langsung, tentu saja catalytic converter masih bisa rusak.
Sarang tawon di dalam catalytic converter bisa hancur atau tersumbat sehingga berefek pada performa mobil dan emisi.
Baca Juga: Catalytic Converter Mobil Jangan Sampai Rusak, Gantinya Mahal!
Nah, rusaknya sarang tawon catalytic converter, dilansir dari artikel Hot Rod, bisa disebabkan dari faktor internal ataupun eksternal.
Secara internal, pembakaran bahan bakar dan udara yang tidak sempurna bisa mempercepat rusaknya catalytic converter.
Filter yang tersumbat atau sensor O2 yang terhalang bisa membuat campuran dalam silinder menjadi lebih rich atau lebih banyak bahan bakar.
Bahan bakar berlebih tersebut keluar ke sisi exhaust dan terbakar di dalam catalytic converter, meningkatkan risiko melelehnya sarang tawon.
Selain bensin, oli dan cairan pendingin yang masuk ke sistem exhaust bisa menyumbat sarang tawon catalytic converter.
Baca Juga: Mengintip Cara Kerja Smog Pump, Teknologi Emisi Zaman Muscle Car
Secara eksternal, rumah catalytic converter bisa rusak karena pantulan batu atau sering terkena polisi tidur.
Apabila terkena dan sampai penyok parah, maka bisa saja sarang tawon di dalamnya sudah kena.
Kalau catalytic converter mobil sobat sampai rusak, mau tidak mau sobat harus ganti satu komponen tersebut.
| Editor | : | Dwi Wahyu R. |
| Sumber | : | Hotrod.com |
KOMENTAR