Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Biar Enggak Penasaran, Ini Efeknya Sering Isi BBM Beda Produsen di Kendaraan Menurut Ahli

Harun Rasyid - Senin, 25 Januari 2021 | 20:40 WIB
Ilustrasi mengisi BBM di tangki kendaraan
Rianto Prasetyo/GridOto.com
Ilustrasi mengisi BBM di tangki kendaraan

GridOto.com - Penyedia bahan bakar minyak (BBM) kendaraan khususnya bensin cukup beragam di Indonesia, mulai dari PertaminaBP AKR, Total, Shell, Mobil1 hingga Vivo.

Hal ini kadang membuat pengguna kendaraan penasaran dan ingin mencoba produk BBM dari berbagai produsen tersebut.

Namun, apakah tindakan mengisi BBM beda produsen pada kendaraan mempunyai pengaruh tertentu?

Prof. Tri Yuswidjajanto, selaku Ahli Konversi Energi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan, sensasi berbeda yang dirasakan saat menggunakan BBM beda produsen dipengaruhi sejumlah faktor.

Baca Juga: Selama PPKM Berlaku, Pertamina Sarankan Pembayaran Non Tunai

"Meski penggolongan Reseaech Octane Number (RON) umumnya dari setiap produsen sama. Misal BBM RON 92 di Pertamina ada Pertamax dan Shell ada Super, tapi detailnya RON-nya bisa berbeda, ada yang pas 92 dan ada yang 92,5. Ini yang menyebabkan efek pemakaiannya berbeda," ujar Tri saat dihubungi GridOto.com beberapa waktu lalu.

Menurutnya, zat aditif seperti deterjen dan octane booster yang digunakan masing-masing produsen BBM juga memberikan sensasi yang berbeda saat digunakan.

Ilustrasi isi BBM di Pertamina
Dok. Pertamina
Ilustrasi isi BBM di Pertamina


"Zat aditif pada BBM ada yang untuk mengatur RON seperti octane booster, ada yang untuk menjaga performa mesin seperti deterjen, dan ada juga yang berfungsi untuk memelihara katup hisap seperti karburator dan injector supaya tidak menghasilkan deposit yang banyak," kata Tri.

"Nah zat aditif yang digunakan berbagai produsen ini berbeda-beda. Makanya kalau kendaraan pakai Pertamina dan Shell atau produsen lain rasanya akan berbeda," lanjutnya.

Baca Juga: Kompresor AC Mobil Rusak Bikin Boros BBM? Ini Kata Bengkel Spesialis

Sementara efek dari pencampuran BBM beda produsen, dinilai Tri tergantung pada kemampuan kendaraan dalam menerima bahan bakar yang beragam.

"Orang itu jarang isi BBM yang tangkinya sampai habis banget atau kosong. Kalau BBM beda produsen ini tercampur, jika mesinnya mampu menerima tidak masalah. Tapi jika tidak mampu, justru malah menghasilkan kotoran yang banyak," jelasnya.

Ilustrasi SPBU Shell
GridOto.com
Ilustrasi SPBU Shell


Tri mengungkapkan, dampak lain dari pencampuran BBM beda produsen justru tidak akan membuat performa kendaraan makin baik.

"Jika masing-masing BBM beda produsen di suatu kendaraan ini tak bisa bersinergi di ruang bakar, makan akan membuat performa mesin menurun," sebutnya.

Baca Juga: Tren Penggunaan BBM Pertamina di Tahun 2021 Menurut KPBB, Pemerintah Harus Tegas Dalam Penghapusan BBM 'Kotor'

Karena itu, Tri menyarankan agar jangan sering gonta-ganti BBM beda produsen demi menjaga performa mesin kendaraan.

"Saran saya sebaiknya jangan sering mencampur atau mengkonsumsi BBM yang beda produsen. Misalnya kalau sering pakai Pertamina atau produsen lain, ya pakai itu saja terus," tutupnya.

 

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa