Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Ini Yang Bikin Mesin Ducati V4 R dan Desmosedici di MotoGP Mirip Banget, Powernya Bengis!

Dimas Pradopo - Senin, 13 Januari 2020 | 20:00 WIB
Test Ride Ducati V4R
Randy / Otomotif
Test Ride Ducati V4R

GridOto.com - Sudah baca ulasan first ride kami mencoba Ducati V4 R? Keluarga Ducati V4 series yang paling bengis performannya.

Secara spek Panigale V4 R ini memang identik dengan Desmosedici yang diturunkan Ducati di MotoGP, terutama dari sisi mesin.

Dengan spek segokil itu, pantas jika di awal musim 2019 yang lalu, saat Alvaro Bautista tak sering apes terjatuh dan putaran mesin maksimal belum disunat, begitu mudah memenangkan seri World Superbike (WSBK).

Lalu bagian mana yang mirip MotoGP? Pertama adalah kapasitas mesin dan konfigurasi stroke juga diameter pistonnya.

Bila dibandingkan dengan Ducati V4 varian yang lain, Ducati V4 R ini justru mesinnya lebih kecil yaitu cuka 998 cc. 

Namun, konfigurasinya persis Desmosedici di MotoGP. 998 cc V4 90°.

Mesin menggunakan diameter piston 81 mm, ukuran terbesar yang diperbolehkan di MotoGP, stroke 48,4 mm.

Dengan konfigurasi ini, di gigi 6 mampu berkitir sampai 16.500 rpm. Tinggi banget kan?!

Baca Juga: Seperti Ini Rasanya Mencoba Ducati Panigale V4 R, Motor Rp 2,4 Miliar Yang Spek Mesinnya Mirip MotoGP

Mesin Panigale V4 R 998 cc V4 ini turunan dari pacuan Andrea Dovizioso di MotoGP
Randy
Mesin Panigale V4 R 998 cc V4 ini turunan dari pacuan Andrea Dovizioso di MotoGP

Untuk meraihnya, banyak perubahan yang dilakukan pabrikan asal Bologna Italia ini pada mesin V4.

Pertama stroke dipendekkan dari 53,5 mm jadi 48,4 mm, itu agar bisa meningkatkan putaran maksimal kendati punya piston speed sama.

Bagian internal mesin juga banyak perubahan, seperti crankshaft diperingan 1.100 gr, setang piston pakai titanium yang per biji lebih ringan 100 gr, katup masuk juga titanium dan magnet diperingan 100 gr.

Bahkan plastik pompa oli juga ditipiskan agar makin enteng.

Pembeda berikutnya V4 R ini pakai kopling kering, diameternya 138 mm dengan kampas 9 keping.

Kelebihannya tentu minim selip dibanding yang terendam oli, tapi lebih berisik. Saat mesin menyala suaranya kecrek-kecrek!

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Begini Perubahan Logo Ducati dari 1926 Sampai Sekarang

Test Ride Ducati V4R
Randy / Otomotif
Test Ride Ducati V4R

Dengan beragam ubahan tadi, putaran mesin bisa lebih tinggi maka tenaga yang dihasilkan juga makin besar.

Maksimalnya menyentuh angka 121 dk di 15.250 rpm, dengan torsi 112 Nm di 11.500 rpm.

Masih kurang? Aplikasi saja racing kit, salah satunya knalpot dari Akrapovic yang bisa menaikkan tenaga jadi 234 dk dan bobot turun jadi 165,5 kg!

Jadi PWR naik jadi 1,41:1. Gokil!

Motor milik Emotorsport ini saat dicoba masih standar, tapi rasanya sih lebih dari cukup!

Ketika mesin dinyalakan, selain suara kopling kering khas terdengar, ketika digeber di tempat suara knalpot dan sedotan udara dari mesin juga sangat gahar, rooooaaarrr...

Pakai riding mode Sport reaksi mesin sangat responsif, apalagi pakai yang Race, makin spontan!

Yang juga asyik kinerja quick shifter yang bawaannya bisa up and down dengan sangat halus. Naik gigi tinggal congkel, turun gigi juga tinggal injak.

Baca Juga: Duh! Moge Ducati Juga Jadi Korban Banjir, Biaya Perbaikannya Bikin Deg-Degan

Pindah gigi enak dan cepat, sudah ada quick shifter up and down
Randy
Pindah gigi enak dan cepat, sudah ada quick shifter up and down

Tenaga dan torsi mesin sejak bawah langsung narik badan, tapi tetap khas mesin overbore, tengah ke atasnya justru yang lebih “jahat”.

Putaran mesin melesat lebih dari 12.000 rpm sangat mudah dan singkat, lari hampir 200 km/jam juga hanya hitungan detik!

Tapi ketika mau betot gas lebih dalam untuk merasakan peak power di 15.250 rpm langsung teringat pesan di awal, untuk hati-hati dan juga harganya di kisaran Rp 2 Miliar ini, takut kenapa-kenapa akhirnya kendurkan gas lagi, heheee...

Ducati Panigale V4 R
Randy
Ducati Panigale V4 R

Data spesifikasi:
Tipe mesin: Desmosedici Stradale 90° V4, rearward-rotating crankshaft, 4 Desmodromically actuated valves per cylinder, liquid cooled
Kapasitas: 998 cc
Bore x stroke: 81 x 48,4 mm
Rasio kompresi: 14,0:1
Tenaga maks: 221 dk (162 kW)@15.250 rpm
Torsi maks: 112 Nm@11.500 rpm
Sistem bahan bakar: Electronic fuel injection. Twin injectors per cylinder. Full ride by wire elliptical throttle bodies with aerodynamic valves. Variable length intake system
Exhaust: 4-2-1-2 system, with catalytic converters and 2 lambda probes
Girboks: 6 speed with DQS up/down EVO
Sasis: Aluminium alloy 
Suspensi depan: Fully adjustable 43 mm Ohlins NPX pressurized fork with TiN treatment
Pelek depan: 3 spokes forged aluminium alloy 3.50x17
Ban depan: Pirelli Diablo Supercorsa SP 120/70ZR17
Suspensi belakang: Fully adjustable Ohlins TTX36
Pelek belakang: 3 spokes forged aluminium alloy 6.00x17
Ban belakang: Pirelli Diablo Supercorsa SP 200/60ZR17
Jarak main roda: 120 mm & 130 mm
Rem depan: 2 x 330 mm semi-floating discs, radially mounted Brembo Monobloc Stylema (M4.30) 4 piston callipers with Bosch Cornering ABS EVO
Rem belakang: 245 mm disc 2 piston calliper with Bosch Cornering ABS
Instrumen: 5 inci TFT colour display
Bobot kering: 172 kg
Bobot basah: 193 kg
Tinggi jok: 830 mm
Jarak sumbu roda: 1.471 mm
Rake: 24,5°
Trail roda depan: 100 mm
Kapasitas tangki: 16 liter

Editor : Dimas Pradopo

Mencoba Motor Matik Pertama Kawasaki, Ninja Listrik Yang Responsif & Menyenangkan!

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa