Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Blak-blakan Ahmad Jayadi : Mulai Balap Pakai Nama Teman, Kini Legenda Road Race Andalan 3 Pabrikan Besar

Muhammad Rizqi Pradana - Senin, 28 Oktober 2019 | 20:50 WIB
Ahmad Jayadi bercerita tentang karir legendarisnya sebagai pembalap road race Indonesia.
Harun Rasyid/GridOto,com
Ahmad Jayadi bercerita tentang karir legendarisnya sebagai pembalap road race Indonesia.

GridOto.com - Dengan karir sepanjang 26 tahun sebagai pebalap motor dan sekarang manajer tim, nama Ahmad Jayadi sudah tidak asing lagi di dunia balap motor Indonesia.

Karena selama karirnya, legenda hidup road race Indonesia tersebut mengukir banyak prestasi, apalagi di masa jayanya di era 90-an akhir dan 2000-an awal.

Tapi, gelar 'legenda' tersebut mungkin tidak akan tertulis, kalau saja pria yang akrab disapa ‘Adi’ itu tidak memiliki kakak yang sudah lebih dulu menyukai balap motor.

“Kebetulan kakak saya suka nonton balap di Ancol, suka ikut latihan balap juga yang saya juga ikut beberapa kali, dan dari situ mulai serius tertarik mau jadi pembalap,” ucapnya.

(Baca Juga: Blak-blakan Ahmad Jayadi: Dirikan Bengkel AJM Karena Jenuh Balap Setahun Cuma Lima Kali)

Kesempatan pertama Jayadi untuk turun balapan datang di ajang Sunday Race Kemayoran, menggunakan Yamaha RX-King standar.

“Karena motornya standar, saya ikut kelas pemula motor kelas standar showroom, belum punya SIM tuh, jadi saya pakai nama teman,” kenang Jayadi.

Setelah balapan tersebut, kemenangan demi kemenangan berhasil ia raih sebagai pembalap privateer.

Sampai akhirnya menjadi pembalap pabrikan pertama, dengan tim Yamaha di tahun 1994.

Berbagai gelar kejuaraan nasional (Kejurnas) road race berhasil ia raih bersama tim Yamaha, beberapa diantaranya direbut dari rival terberatnya, ‘Dewa Road Race’ asal Yogyakarta, Hendriansyah. 

"Ditambah tahun 1996 dan 1997 saya sempat ikut kejuaraan dunia 125 cc sebagai pembalap wild card di Marlboro Indonesian GP di Sentul, nama saya jadi makin baik," imbuhnya.

Tidak puas hanya membalap 5 kali dalam setahun sesuai jadwal balap APM, Jayadi pun mendirikan tim Ahmad Jayadi Racing Team (AJRT) dan bengkel Ahmad Jayadi Motorsport (AJM) untuk bisa mengikuti balapan lain sebagai privateer.

Jayadi memutuskan untuk hengkang dari tim pabrikan Yamaha pada tahun 2001, dan bergabung dengan Honda untuk musim balap 2002.

Hanya saja, Jayadi mengatakan bahwa strategi marketing Honda Indonesia kala itu tidak berfokus di balap, sehingga support yang diberikan tidak banyak.

(Baca Juga: Terjatuh di MotoGP Australia, Fabio Quartararo Enggan Salahkan Danilo Petrucci)

Blak-blakan Ahmad Jayadi.
Harun Rasyid/GridOto,com
Blak-blakan Ahmad Jayadi.

Honda Indonesia itu hanya memberi link untuk kita bisa kerjasama dengan HRC Thailand, beli part ini itu dari mereka jadi mudah,” ungkapnya.

Karena Honda Indonesia masih tidak mau memberikan dukungan lebih setelah berhasil memenangkan gelar Kejurda di 2002, Jayadi memilih untuk angkat kaki ke Suzuki.

“Selama karir saya sebagai pembalap dari tahun 1993 sampai tahun 2011, saya sudah pernah membela 3 APM," ujar Jayadi lagi.

"Sembilan tahun di Yamaha, lalu dua tahun di Honda, kemudian sembilan tahun di Suzuki, dan tahun 2010 saya pindah lagi ke Honda sampai pensiun karena cedera patah tangan,” pungkasnya.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa