Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Sejarah Formula E, dari Coret-coret di Belakang Tisu, kini Jadi Calon Raksasa Baru Motorsport

Muhammad Rizqi Pradana - Senin, 26 Agustus 2019 | 21:17 WIB
Selain mobil milik Nissan, ada 7 pabrikan mobil lainnya yang ikut balap Formula E.
Selain mobil milik Nissan, ada 7 pabrikan mobil lainnya yang ikut balap Formula E.

Berkat kemajuan dalam teknologi baterai, pergantian mobil di tengah-tengah balapan menjadi tidak dibutuhkan.

Kapasitas baterai mobil generasi kedua bertambah dua kali lipat menjadi 54 kW/jam, dan diimbangi oleh tenaga yang melonjak dari 268 dk menjadi 335 dk.

(Baca Juga: Jakarta Jadi Tuan Rumah di 2020. Ini 3 Hal Yang Bikin Formula E Beda Dari Seri Balap Lainnya!)

Diperkenalkan musim ini (2018-2019), Attack Mode adalah salah satu 'gimmick' yang dibuat FE.
YouTube/ABB Formula E
Diperkenalkan musim ini (2018-2019), Attack Mode adalah salah satu 'gimmick' yang dibuat FE.

FE musim ini juga menghadirkan ‘Attack Mode’ serta perubahan format balapan, dari berbasis lap menjadi berbasis waktu 45 menit + 1 lap, untuk membuat balapan semakin sengit.

Tapi mobil generasi kedua dan perubahan regulasi tadi tidak terjadi hanya karena kebutuhan, tapi juga dimungkinkan oleh keadaan dunia otomotif pada beberapa tahun terakhir.

Kesuksesan Tesla sebagai produsen mobil listrik dengan Tesla Model S mereka mendorong teknologi baterai untuk mobil listrik berkembang karena adanya R&D.

Minat masyarakat, terutama generasi muda, terhadap moda transportasi alternatif yang ramah lingkungan juga mulai menguat pada periode waktu ini.

(Baca Juga: F1 Kalah! Ada 8 Pabrikan Mobil Ikut Balapan Formula E, Tahun Depan Nambah 2 Lagi, Ini Daftarnya!)

Unit Volkswagen yang direcall akibat Dieselgate
Reuters
Unit Volkswagen yang direcall akibat Dieselgate

Terlebih lagi saat skandal ‘dieselgate’ Volkswagen terungkap, yang membuat mesin diesel jatuh pamor sebagai mesin ramah lingkungan dan membuat mesin listrik murni menjadi diminati oleh pabrikan-pabrikan besar.

Beberapa pabrikan yang ingin menguji teknologi mobil listrik mereka pun melirik FE sebagai tempat yang tepat untuk mempercepat proses research, dan tentunya image branding, mereka.

Karena itulah, tidak heran kalau sekarang, tercatat ada 9 pabrikan termasuk nama-nama besar seperti Nissan, BMW, Jaguar, serta Mercedes dan Porsche tahun depan, yang mengikuti FE.

Partisipasi pabrikan-pabrikan besar, mindset masyarakat yang berubah, mobil yang seksi, serta balapan yang tidak bisa diprediksi.

(Baca Juga: Jakarta Mau Gelar Balap Formula E? Harus Bangun Sirkuit Jalanan dan Ini Syarat-syaratnya!)

Gubernur DKI Jakarta amati ajang balapan internasional Formula E dari ekat.
Gubernur DKI Jakarta amati ajang balapan internasional Formula E dari ekat.

Empat faktor tersebut bersatu untuk mengubah FE dari seri balapan underdog menjadi seri balapan yang tidak kalah pamor dengan F1 dan MotoGP di banyak tempat di dunia.

Dan melihat banyaknya ‘pemain besar’ yang ada di FE, bukan tidak mungkin pabrikan-pabrikan lain juga akan melirik FE sebagai ‘tempat uji coba’ teknologi elektrifikasi mereka.

Pasalnya, cepatnya penetrasi kendaraan listrik di berbagai pasar otomotif dunia membuat pabrikan-pabrikan besar semakin gencar mengejar elektrifikasi kendaraan mereka.

Kita lihat apakah Formula E dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk memastikan tempat mereka sebagai raksasa motorsport masa depan.

Editor : Fendi
Sumber : engadget.com,McLaren.com,FIAFormulaE.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa