Pasar Mobil Baru di Sumatera Utara, Toyota Bisa Kuasai Sebesar Ini

GridOto.com-Sumatera Utara merupakan pasar penting buat Toyota di Indonesia.

"Saat ini besarnya market yang diperebutkan semua merek mobil di Sumatera Utara itu sudah mendekati 3.000 unit per bulan," jelas Herry Liu, Branch Manager Auto2000 Medan Amplas kepada GridOto.com di Medan, Sumatera Utara (10/8/2019).

Menurut Herry, dari angka tersebut Toyota di Sumatera Utara bisa meraih pangsa pasar rata-rata sebesar 43,9% atau 1.294 unit per bulan.

"Dari angka tersebut, Auto2000 bisa meraih rata-rata per bulan 62% atau sekitar 800 unit per bulan," tambah Herry.

Sampai saat ini di Sumatera Utara pasar terbesarnya adalah Low MPV 7-seater dengan ground clearance tinggi.

Dwi Wahyu R./GridOto.com

Jaringan dealer PT Toyota -Astra Motor turut mendukung program Avanza-Veloz Sebangsa di Medan

(Baca Juga: Terungkap, Toyota Avanza Tipe ini yang Paling Laris di Sumatera Utara)

Tak heran Toyota Avanza masih menjadi model terlaris yang dijual Auto2000 di Sumatera Utara.

"Komposisi penjualan Toyota Avanza dibanding total model sekitar 27,5% sedang dari 27,5% tersebut sekitar 10% adalah Toyota Veloz," terangnya lagi.

Untuk tipe terlaris dibeli konsumen di Sumatera Utara adalah Toyota Avanza 1.3 G M/T.

Menurut Herry, larisnya Toyota Avanza 1.3 G M/T ini karena harganya yang paling pas dengan kebutuhan dan daya beli konsumen di Sumatera Utara.

Harga on the road Toyota Avanza 1.3 G M/T di Auto2000 kota Medan per 1 Juli 2019 sekitar Rp 218.900.000.

Dwi Wahyu R./GridOto.com

Avanza-Veloz Sebangsa

(Baca Juga: Avanza-Veloz Sebangsa 2019, Catat Nih Jadwal Penyelenggaraannya)

Berada di posisi kedua adalah Toyota Rush dengan komposisi penjualan sekitar 21,7%.

"Larisnya Toyota Rush karena ia memiliki desain baru, ground clearance tinggi, dan 7-seater, SUV terbaik di kelasnya lah," kata Herry.

Oh ya, sampai Juni 2019 Auto2000 di Sumatera Utara sudah berhasil menjual sekitar 7.700 unit mobil.

Targetnya pada akhir 2019 nanti Auto2000 di Sumatera Utara bisa menjual 12.250 unit.

"Agak turun dibanding tahun lalu yang mencapai 14.000 unit, ini karena di semester I 2019 ada terpotong pemilihan presiden dan ditambah harga karet serta sawit juga sedang tidak bagus," ucapnya.