Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Opini Akhir Tahun 2018 : Ini Daftar Utang Pemerintah di Industri Mobil Nasional

Bimo Aribowo - Senin, 31 Desember 2018 | 17:00 WIB
Mitsubishi i-MiEV di acara peresmian fasilitas pengisian daya (charging station) mobil listrik di Ge
HANDOUT
Mitsubishi i-MiEV di acara peresmian fasilitas pengisian daya (charging station) mobil listrik di Ge

Kondisi inilah yang membuat industri mobil tak mampu menggenjot produksi sedannya untuk pasar ekspor. Padahal pasar mobil dunia didominasi mobil jenis sedan.

Jika pajak sedan di Tanah Air kompetitif, kesempatan pabrikan mobil memproduksi sedan di Indonesia akan lebih besar.

Pembatasan kuota impor mobil juga sempat jadi masalah beberapa APM. Terutama untuk produk yang bergantung pada impor.

Pemerintah mengurangi kuota untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. Memang tujuannya baik namun harus juga ditunjang alur rencana jangka panjang yang jelas.

Contohnya sampai kapan kuota akan terus dibatasi? Apakah akan selalu terkait dengan kestabilan rupiah? Saat rupiah stabil, kuota akan diperlonggar dan sebaliknya saat rupiah tertekan akan diperketat.

Pajak mobil mewah berdasarkan kapasitas isi silinder juga dirasa kurang pas. Banyak negara lain di dunia menetapkan besaran pajak mobil berdasarkan harga dasar mobil keluar pabrik. Skema ini lebih masuk akal dibanding dikaitkan dengan besarnya cc mesin.

Pembebanan pajak yang sangat besar untuk kategori mobil mewah juga membuat konsumsinya turun. Memang mayoritas mobil mewah masih impor yang artinya devisa kita lari ke luar negeri.

Namun patut dikomprasi juga agar harga mobil mewah di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

Jika harganya terlampau mahal, justru kehilangan potensi pajak. Konsumen superkaya akan membeli di negara lain. Toh mereka punya akses dan fasilitas tersebut di negara lain.

Sejumlah hutang ini diharapkan mampu dicicil di 2019. Siapapun presiden terpilihnya nanti.

 

 

Editor : Bimo Aribowo

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa