Tes Langsung Impresi Berkendara Ferrari Amalfi yang Terasa Anomali

Trybowo Laksono - Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:44 WIB

GridOto saat menguji Ferrari Amalfi di Albufeira, Portugal (8/12) (Trybowo Laksono - )

GridOto.com - Ferrari Amalfi disebut-sebut sebagai Ferrari ternyaman yang eksis saat ini, ia berbeda dari kebanyakan Ferrari yang karakternya terkenal temperamental.

Meski Ferrari dipahami banyak orang sebagai brand super eksklusif dengan performa luar biasa, tapi Amalfi punya 1 keistimewaan yang sulit ditemukan pada model Ferrari lain: kenyamanan.

Namun tentu kenyamanan yang dimaksud adalah dalam standar Ferrari, yang mana engineer-nya tetap memprioritaskan kinerja teknis, ketajaman bermanuver, dan eksotisme.

Meski begitu, saat pertama melihat sosoknya dan kemudian memacunya di jalan-jalan wilayah Albufeira, sebuah kota di selatan Portugal (8/12), kami dibuat mengerti mengapa Amalfi disebut Ferrari yang nyaman.

Menggunakan mesin legendaris F154 V8 twin turbo 3.855 cc, Amalfi punya tenaga 640 PS dengan torsi monster 740 Nm.

Mesin yang variannya juga digunakan oleh Ferrari 488, F8, hingga SF90 ini punya karakter penyaluran output yang luwes tapi maksimal.

Trybowo Laksono/GridOto.com
Mesin legendaris F154 berkonfigurasi V8 twin-turbo 3.855 cc

Baca Juga: Ferrari Ternyaman yang Pernah Ada, Ternyata Seeksotis Ini Bentuknya

Bayangkan saja, puntiran maksimum 740 Nm sudah muncul sejak 3.000 rpm, dan itu jelas memudahkan Amalfi melesat di kecepatan berapa pun.

Saat kami memasuki bagian kota Albufeira yang lebih padat, Ferrari Amalfi melaju tenang dan bebas jerky.

Faktor jerky alias ‘ndut-ndutan’ di kecepatan rendah ini sebenarnya problem khas Ferrari, dan banyak mobil kencang lain yang berorientasi sirkuit.

Mereka seperti pandai berlari karena mesinnya fokus pada tenaga besar di putaran tinggi, tapi terasa kikuk di putaran dan kecepatan rendah. Syukurnya gejala jerky yang tidak nyaman itu tak muncul di Amalfi.

Kalau ditelaah lebih jauh, Ferrari Amalfi yang mampu melesat 0-100 km/jam dalam 3,3 detik itu sebetulnya memang bukan mobil balap.

Sangat kencang memang, tapi identitas sejati Amalfi adalah grand tourer yang kalaupun tak dipakai di perkotaan, ia hebat di jalur luar kota dengan pengendaraan yang super menyenangkan.

Trybowo Laksono/GridOto.com
Kenop mode berkendara di lingkar kemudi

Baca Juga: Gak Cuma Bisa Lari 320 KM/JAM, Ferrari Amalfi Juga Bisa Berhenti Sendiri

Nah, karakter grand tourer yang smooth ini lah yang diupayakan Ferrari, dan terbukti hadir di Amalfi.

Kontributor lain dari kenyamanan itu adalah transmisi otomatis 8-percepatan kopling ganda yang bekerja sangat responsif.

Sifat alami kopling ganda mampu membuat pergantian gigi (shifting) berlangsung sangat cepat dan tanpa jeda.

Transmisi ini pun bekerja dengan pintar karena bisa membaca situasi aktual.

Saat kami injak pedal dengan tipis dan gradual, sistem memindahkan gigi lebih awal di putaran lebih rendah. Tapi saat pedal kami injak dalam dan agresif, shifting terjadi lebih cepat dan di putaran lebih tinggi, bahkan kerap di redline di 7.600 rpm.

Ferrari mengatakan bahwa improvement di transmisi ini turut merambah sektor software, yang mampu bekerja lebih klop dengan sistem manajemen mesin. Hasilnya, kecekatan dan kehalusan dalam setiap perpindahan gigi.

Di titik ini, ketenangan mesin di putaran rendah dan ketangkasan transmisi bekerja sudah menempatkan Amalfi sebagai Ferrari kencang yang nyaman.

Trybowo Laksono/GridOto.com
Format kabin 2+ memberi ruang untuk kargo ekstra

Baca Juga: Ferrari 849 Testarossa, Bertenaga 1000 Dk Bisa Ngebut 330 km/jam

Tapi Amalfi lebih dari itu.

Amalfi memang bukan track oriented, tapi ia tetap sebuah Ferrari yang sasisnya diset untuk pengendalian sangat tajam.

Weight distribution 50-50% secara alami menjadi struktur yang stabil untuk Amalfi bermanuver.

Setiap kami mengolah kemudi yang bobotnya cukup enteng itu, moncong mobil bergerak persis ke arah yang diinginkan.

Lalu ketika bokong bergeser karena wheelspin saat pedal gas diinjak penuh, kami cukup lakukan counter steer dan Amalfi kembali ke arah yang dituju. Perangainya begitu pemaaf, terutama bagi pengemudi yang tidak setiap hari memacu mobil dengan tenaga lebih dari 600 PS.

Hebatnya, handling akurat nan friendly itu dicapai dengan set suspensi yang terhitung empuk, untuk ukuran Ferrari. Termasuk di mode Sport yang level rigidnya di atas Comfort, bantingan Amalfi masih lembut.

Oh ya, jok semi bucket ini kelihatannya saja yang keras dan kaku, tapi busa dan ergonominya ternyata empuk. Selama memacu lebih dari 5 jam dengan rute kombinasi tak sekalipun kami merasa pegal meski akselerasi Amalfi kadang menekan tubuh kami ke jok.

Trybowo Laksono/GridOto.com
Spoiler belakang memberi tambahan downforce hingga 110 kg pada 250 km/jam

Baca Juga: Full Tank Segini, Seberapa Jauh Ferrari 12Cilindri Bisa Dibawa Jalan?

Satu hal yang kami sayangkan adalah suara mesin dan knalpot yang terlalu adem untuk sebuah Ferrari.

Parau V8 memang masih terdengar, tapi volumenya terlalu sopan.  Berbeda misalnya dari Ferrari 812 Superfast yang pernah kami tes, knalpotnya jauh lebih lantang dan seperti tidak perduli dengan keadaan sekitar.

Buat jalan jauh, tone knalpot Amalfi ini mungkin terasa teduh, tapi buat sensasi, rasanya jadi kurang dramatis.

Kami perlu berkali-kali mengaktifkan mode Sport atau Race demi bisa mendengar keseksian suara Amalfi. Karena di 2 mode itu sistem dengan sengaja ‘membocorkan’ suara knalpot ke kabin untuk meningkatkan impresi berkendara.

Secara utuh, Amalfi meninggalkan impresi yang tegas saat kami mengujinya.

Terlepas dari status entry level karena menjadi penerus Roma, Amalfi adalah Ferrari sejati dengan semua kesan yang luar biasa.

Istimewa
Sebuah grand tourer yang enak untuk road trip atau pengendaraan harian.

Baca Juga: Xiaomi SU7 Ultra Nongol di Markas Ferrari, Isyarat Jadi Bahan Belajar Mobil Listrik Baru

Tampang grand tourer dengan format kupe berhidung panjang memberi kenikmatan visual bagi siapapun yang melihat.

Mesin ICE bertenaga besar, transmisi cekatan, dan set sasis+suspensi memberi impresi sporti namun tetap nyaman untuk road trip atau harian.

Dan itu semua dicapai dengan akomodasi grand tourer berbagasi besar dan kabin 2+ yang bisa menangani kargo ekstra.

Jika tak ada aral melintang, Ferrari Amalfi rencananya akan dirilis di Indonesia pada kuartal 1 2026.

Artinya sekitar April atau Mei tahun depan Amalfi akan datang dan sobat GridOto bisa membelinya dengan harga estimasi di atas 10 miliar rupiah.