Saat kami injak pedal dengan tipis dan gradual, sistem memindahkan gigi lebih awal di putaran lebih rendah. Tapi saat pedal kami injak dalam dan agresif, shifting terjadi lebih cepat dan di putaran lebih tinggi, bahkan kerap di redline di 7.600 rpm.
Ferrari mengatakan bahwa improvement di transmisi ini turut merambah sektor software, yang mampu bekerja lebih klop dengan sistem manajemen mesin. Hasilnya, kecekatan dan kehalusan dalam setiap perpindahan gigi.
Di titik ini, ketenangan mesin di putaran rendah dan ketangkasan transmisi bekerja sudah menempatkan Amalfi sebagai Ferrari kencang yang nyaman.
Baca Juga: Ferrari 849 Testarossa, Bertenaga 1000 Dk Bisa Ngebut 330 km/jam
Tapi Amalfi lebih dari itu.
Amalfi memang bukan track oriented, tapi ia tetap sebuah Ferrari yang sasisnya diset untuk pengendalian sangat tajam.
Weight distribution 50-50% secara alami menjadi struktur yang stabil untuk Amalfi bermanuver.
Setiap kami mengolah kemudi yang bobotnya cukup enteng itu, moncong mobil bergerak persis ke arah yang diinginkan.
Lalu ketika bokong bergeser karena wheelspin saat pedal gas diinjak penuh, kami cukup lakukan counter steer dan Amalfi kembali ke arah yang dituju. Perangainya begitu pemaaf, terutama bagi pengemudi yang tidak setiap hari memacu mobil dengan tenaga lebih dari 600 PS.