"Tadinya jalan kebun teh kan ini, dulu zaman Belanda," kata Asep kepada TribunnewsBogor.com.
Dia menjelaskan bahwa dulu memang sempat ada semacam pabrik pengolahan teh di kawasan Pasir Muncang, Megamendung.
Namun kini aktivitas di pabrik itu sudah tak ada lagi.
Selain itu kondisi Jalan Cikopo Selatan, katanya, dulu hanya berlapis bebatuan.
"Tadinya kan di sini jalannya gak gini, saya waktu sekolah juga kayak kali kering lah gitu, batu koral," kenang pria yang lahir di masa pemerintahan Presiden Soekarno ini.
Kondisi rumah warga pun, waktu Asep masih kecil, masih didominasi rumah panggung dengan kaki-kaki batu cadas dan dinding bilik bambu.
Rumah-rumah warga itu pun juga tidak banyak seperti sekarang.
"Rumah jarang dulu mah, warga juga rumahnya masih panggung, bilik," katanya melansir TribunnewsBogor.
Baca Juga: Mending Putar Balik, Nekat ke Puncak Bogor Tanggal Segini Siap-siap Kejebak Macet Parah