GridOto.com - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) memberikan tips pengecekan armada truk dan safety driving.
Tentu pemilik dan sopir wajib tahu demi keselamatan di jalan raya.
"Kami berharap kendaraan yang digunakan dan sopir yang bekerja selama masa Nataru 2025/2026 mempersiapkan diri dengan baik," kata Division Head of Business Strategy PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Rian Erlangga dari siaran resminya, (17/12/25).
"Isuzu pun juga siap membantu mendukung kelancaran usaha Isuzu Partner melalui dukungan layanan purna jual yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia," sambung Rian.
PT IAMI memberikan sejumlah panduan pengecekan kendaraan dan tips safety driving yang bisa diterapkan para pelaku usaha dan pengemudi truk selama periode Nataru:
1. Optimalisasi Kesiapan Kendaraan Sejak Dini
Isuzu mengimbau seluruh pemilik dan operator armada truk untuk melakukan pemeriksaan kendaraan secara menyeluruh sebelum memasuki periode libur Natal dan Tahun Baru.
Pemeriksaan ini bertujuan memastikan kendaraan dalam kondisi laik jalan, aman, dan siap menghadapi lonjakan aktivitas logistik.
Baca Juga: Isuzu Mantapkan Dukungan untuk Indonesia, Siap Genjot Transformasi Bisnis Hingga 2030
Beberapa komponen utama yang wajib menjadi prioritas pengecekan antara lain:
a. Sistem Pengereman
Sistem pengereman memegang peran vital dalam keselamatan kendaraan niaga, khususnya saat membawa muatan dan melintas di jalur padat.
Panduan pengecekan meliputi:
- Memastikan respons pedal rem normal dan tidak terasa terlalu dalam atau keras.
- Memeriksa kondisi kampas serta cakram atau tromol rem agar tidak aus berlebihan.
- Mengecek volume dan kualitas minyak rem agar sesuai standar.
- Memastikan tidak ada kebocoran pada selang rem atau sistem rem angin (air brake).
- Pengereman yang optimal memberikan kontrol maksimal dalam kondisi darurat.
b. Kondisi Ban
Ban merupakan satu-satunya komponen kendaraan yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan, sehingga kondisinya sangat menentukan keselamatan.
Panduan pengecekan meliputi:
- Memastikan tekanan angin ban sesuai rekomendasi pabrikan dan disesuaikan dengan beban angkut.
- Memeriksa ketebalan tapak ban dan memastikan tidak dalam kondisi botak.
- Mengecek kondisi fisik ban dari potensi retak, benjol, atau kerusakan dinding ban.
- Memastikan ban cadangan dalam kondisi siap pakai.
- Ban yang prima mendukung stabilitas kendaraan sekaligus efisiensi operasional.
Baca Juga: Terobosan Isuzu di JMS 2025, Mesin Multi Bahan Bakar Siap Ubah Dunia Niaga
c. Lampu-lampu dan Sistem Kelistrikan
Visibilitas menjadi faktor krusial, terutama saat berkendara malam hari atau dalam kondisi cuaca buruk.
Panduan pengecekannya meliputi:
- Memastikan seluruh lampu berfungsi normal, termasuk lampu utama, lampu sein, lampu rem, dan lampu hazard.
- Memeriksa kondisi bohlam dan rumah lampu agar tidak redup atau mati.
- Mengecek klakson sebagai alat komunikasi penting di jalan.
- Memastikan aki dalam kondisi baik dan terminal terpasang dengan benar.
- Sistem kelistrikan yang optimal membantu pengemudi berinteraksi aman dengan pengguna jalan lain.
d. Sistem Kemudi dan Suspensi
Sistem kemudi yang presisi menentukan kemampuan kendaraan bermanuver secara aman.
Pengecekan kemudi dan suspensi bisa dilakukan dengan cara:
- Memastikan setir tidak terasa berat, longgar, atau bergetar berlebihan.
- Memeriksa adanya bunyi tidak normal saat berbelok.
- Mengecek kondisi power steering dan memastikan tidak ada kebocoran oli.
- Memastikan suspensi bekerja optimal untuk menjaga stabilitas kendaraan.
- Kemudi yang sehat berarti kontrol penuh di berbagai kondisi jalan.
e. Mesin dan Transmisi
Mesin dan transmisi merupakan inti operasional kendaraan niaga dan harus berada dalam kondisi optimal.
Pengecekan di area ini wajib dilakukan meliputi:
- Memastikan level dan kualitas oli mesin sesuai spesifikasi.
- Mengecek air radiator dan memastikan tidak terjadi kebocoran.
- Mendengarkan suara mesin untuk mendeteksi potensi gangguan
- Memastikan perpindahan gigi transmisi berjalan halus dan responsif.
- Kondisi mesin dan transmisi yang prima meminimalkan risiko kendaraan berhenti di tengah perjalanan.
2. Disiplin untuk Tidak Mengemudi dalam Kondisi Mengantuk
Mengemudi dalam kondisi mengantuk adalah silent killer di jalan raya.
Isuzu menegaskan, kelelahan pengemudi menjadi salah satu faktor dominan kecelakaan kendaraan niaga, khususnya saat perjalanan jarak jauh.
Pengemudi wajib mendapatkan waktu istirahat yang cukup sebelum berkendara.
Jika mulai merasa lelah, segera menepi dan beristirahat minimal 15–30 menit. Jangan memaksakan diri demi mengejar target waktu karena keselamatan tidak bisa dinegosiasikan.
Isuzu mendorong perusahaan angkutan untuk menerapkan manajemen jadwal kerja yang realistis dan manusiawi.
Produktivitas jangka panjang tidak lahir dari pengemudi yang dipaksa bekerja di luar batas aman.
3. Tegas terhadap Praktik ODOL (Over Dimension Overload)
Mengangkut muatan melebihi kapasitas tidak hanya melanggar regulasi, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan, mempercepat keausan kendaraan, serta merusak infrastruktur jalan.
Kendaraan Isuzu dirancang sesuai dengan spesifikasi teknis tertentu, termasuk Gross Vehicle Weight (GVW).
Mengabaikan batas ini berarti membuka potensi kegagalan sistem pengereman, ban pecah, hingga hilangnya kontrol kendaraan.
Isuzu mengajak seluruh pelaku industri untuk berpikir strategis, bahwa kepatuhan terhadap aturan adalah investasi, bukan beban.
Operasional yang patuh hukum akan lebih sustainable dan kredibel di mata klien maupun regulator.
4. Jaga Kecepatan dan Jarak Aman
Pengemudi truk Isuzu diimbau untuk selalu menjaga kecepatan sesuai aturan dan mempertahankan jarak aman dengan kendaraan di depan.
Truk memiliki karakter pengereman yang berbeda dengan kendaraan penumpang.
Jarak aman memberikan ruang reaksi yang cukup dalam kondisi darurat, terutama di jalur padat atau cuaca kurang bersahabat.
Baca Juga: Isuzu Rilis Traga Bus , Pasar Travel, Ambulans Hingga Pariwisata Jadi Target
5. Manfaatkan Layanan Purna Jual Isuzu Secara Maksimal
Isuzu sudah memastikan kesiapan jaringan layanan purna jual selama libur Nataru, termasuk layanan darurat dan ketersediaan suku cadang fast moving.
Kunjungi Dealer atau Bengkel Isuzu Terdekat yang dapat diakses melalui aplikasi MyIsuzuID.
Selain itu, pengemudi dan pemilik armada diimbau untuk menyimpan kontak dan alamat bengkel resmi terdekat sebagai bagian dari rencana darurat.
Dengan dukungan aftersales yang solid, Isuzu ingin memastikan pelanggan tetap tenang dan fokus pada operasional bisnis, tanpa khawatir terhadap kendala teknis di perjalanan khususnya pada aktivitas selama periode Nataru.