Seperti Proyek Abadi, Ini Alasan Aspal Jalan Rata-rata Cepat Rusak Tiap Musim Hujan

Irsyaad W - Senin, 15 Desember 2025 | 09:00 WIB

Contoh aspal jalan terkelupas setelah banjir di Pantura Kendal, kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Irsyaad W - )

Kondisi ini membuat aspal mengembang, retak, lalu terangkat ketika dilintasi kendaraan berat.

Akhirnya, jalan berubah bergelombang bahkan menjadi berlubang dengan kedalaman berbeda-beda.

Menurutnya meski kualitas hotmix (aspal dan agregat) sangat bagus dan sudah memenuhi standar, jalan yang baru dibangun tetap akan mudah rusak bila tergenang air.

"Walaupun aspal didesain kedap air, air yang masuk melalui celah-celah retakan pada aspal akan merusak struktur lapis perkerasan jalan di bawahnya," jelas Riski yang juga lama berkecimpung di perusahaan konstruksi jalan raya.

"Berbeda dengan perkerasan beton yang lebih tahan terhadap genangan air," kata dia lagi.

Jalan rusak di Indonesia yang dimulai dari kerusakan kecil seperti retakan halus seharusnya segera diperbaiki sebelum meluas.

Baca Juga: Perokok Senyum, Ternyata Puntung Rokok Bermanfaat Buat Aspal Jalan Lebih Kuat

Namun sayangnya, perawatan jalan sering kali dilakukan ketika kerusakan sudah parah.

Akibatnya, biaya perbaikan membengkak dan kerusakan bertambah setiap kali hujan turun.

Terlebih Indonesia adalah negara dengan curah hujan tinggi, tapi masalah drainase sering terabaikan.

Padahal ini adalah penyebab yang sangat klasik jalan rusak di Indonesia.

Diungkapkan Riski, hujan dan drainase memang bukan satu-satunya masalah.

Faktor lain yang turut jadi penyebab jalan berlubang di Indonesia antara lain keberadaan truk ODOL, pengerjaan yang tidak sesuai standar, hingga buruknya pengawasan.