GridOto.com - Proyek pengaspalan jalan di Indonesia seperti proyek abadi.
Sebab hampir tiap tahun, selepas musim hujan akan dilakukan pengaspalan ulang.
Lantas apa alasan aspal jalan di Indonesia rata-rata cepat rusak tiap musim hujan?
Kerusakannya pun beragam, mulai dari retak, bergelombang hingga berlubang.
Bahkan, jalan yang baru beberapa hari sebelumnya masih sangat mulus, tiba-tiba jadi kubangan air.
Ditanya tentang kondisi itu, Dosen Teknik Sipil Universitas Tangerang Raya (Untara), Riski Wahyudi mengatakan, penyebab jalan berlubang di Indonesia yang sangat klasik salah satunya tidak adanya saluran air (drainase) yang memadai.
"Air merupakan musuh utama jalan dengan perkerasan aspal. Sehingga air hujan yang tidak diatur dengan sistem drainase yang baik, akan mengakibatkan terjadinya genangan pada jalan," beber Riski saat dihubungi, (10/12/25) menyitat Kompas.com.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Tiba-tiba Larang Pengaspalan Jalan Malam Hari, Ini Alasannya
Saat air hujan tidak mengalir dengan baik, air akan meresap ke dalam pori-pori lapisan jalan, bahkan terperangkap di antara aspal dan tanah di bawahnya.
Kondisi ini membuat aspal mengembang, retak, lalu terangkat ketika dilintasi kendaraan berat.
Akhirnya, jalan berubah bergelombang bahkan menjadi berlubang dengan kedalaman berbeda-beda.
Menurutnya meski kualitas hotmix (aspal dan agregat) sangat bagus dan sudah memenuhi standar, jalan yang baru dibangun tetap akan mudah rusak bila tergenang air.
"Walaupun aspal didesain kedap air, air yang masuk melalui celah-celah retakan pada aspal akan merusak struktur lapis perkerasan jalan di bawahnya," jelas Riski yang juga lama berkecimpung di perusahaan konstruksi jalan raya.
"Berbeda dengan perkerasan beton yang lebih tahan terhadap genangan air," kata dia lagi.
Jalan rusak di Indonesia yang dimulai dari kerusakan kecil seperti retakan halus seharusnya segera diperbaiki sebelum meluas.
Baca Juga: Perokok Senyum, Ternyata Puntung Rokok Bermanfaat Buat Aspal Jalan Lebih Kuat
Namun sayangnya, perawatan jalan sering kali dilakukan ketika kerusakan sudah parah.
Akibatnya, biaya perbaikan membengkak dan kerusakan bertambah setiap kali hujan turun.
Terlebih Indonesia adalah negara dengan curah hujan tinggi, tapi masalah drainase sering terabaikan.
Padahal ini adalah penyebab yang sangat klasik jalan rusak di Indonesia.
Diungkapkan Riski, hujan dan drainase memang bukan satu-satunya masalah.
Faktor lain yang turut jadi penyebab jalan berlubang di Indonesia antara lain keberadaan truk ODOL, pengerjaan yang tidak sesuai standar, hingga buruknya pengawasan.