GridOto.com - Mahasiswa Universitas Diponergoro (UNDIP) yang tergabung dalam Tim Keris Diponegoro, pamer sebuah mobil listrik rancangan mereka di ajang PLN Innovation & Competition in Electricity (PLN ICE) 2025.
Dalam Perlombaan yang digelar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada 20–23 November itu, tim Keris Diponegoro juga berhasil mendapatkan penghargaan dengan mobilnya itu.
Bicara mobil, mahasiswa UNDIP itu mengusung mobil yang dinamai MUV alias Micro Utility Vehicle, sebuah mobil niaga yang dibeklai jantung pacu dari motor listrik.
Bentuk mobilnya sendiri diudesain kompak, dengan warna kinetic yellow di sekujur bodi mobil ini.
Sebagai sebuah pikap MUV ini dilengkapi pintu bak 3-way untuk memudahkannya dalam memuat barang.
Selain itu juga sudah disiapkan sebuah atap kanvas alias soft-top untuk menambah kemampuannya melindungi muatan.
Karena ukurannya yang sangat compact dengan panjang hanya 3,20 mm, maka antara kabin dan baknya pun dibuat tanpa sekat untuk memkasimalkan daya angkutnya.
Modal mobil yang digarap selama tiga bulan ini, Tim Keris Diponegoro berhasil memborong dua gelar sekaligus dengan meraih Juara 1 Time Rally dan Juara 2 Engineering Design.
Kemenangan ini didapatkan di kategori Microcar EV, kelas yang menuntut inovasi dan kepatuhan pada regulasi keselamatan nasional seperti Permenhub No. 44 Tahun 2020.
Baca Juga: Lahir 1980-an Eksis Sampai Sekarang, Ini Sejarah Pikap Legendaris Mitsubishi L300
"Kami berharap ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga jembatan hilirisasi inovasi mahasiswa," ungkap Alda Mahira Dewi Candra, ketua Tim Keris Diponegoro.
Secara konstruksi, pikap mungil ini mengusung sasis ladder frame dengan suspensi depan Independent MacPherson Strut, dan belakang pakai coil spring.
Dimensinya sendiri punya panjang 3.120 mm, lebar 1.400 mm dan tinggi 1.669 mm dengan wheelbase 1.950 mm.
Untuk jantung pacunya dibekali motor listrik PMSM 6-phase bertenaga puncak 10 kW atau setara 13,4 HP.
Tenaga itu disalurkan ke dua roda depan alias frnot wheel drive (FWD).
Sedangkan untuk menyuplai tenaganya memanfaatkan tiga unit baterai LiFePO4 prismatic, masing-masing dengan BMS.
Sayangnya, tidak ada keterangan soal seberapa jauh mobil ini bisa menjelajah dalam kondisi baterai penuh.
Pun demikian dengan kapasitas angkut maksimal, juga top speed mobil ini.
Tapi soal bobot mobil ini terolong cukup ringan karena berat kosong 450 Kg.
Dengan keberhasilannya menggondol penghargaan di ajang ini, UNDIP berharap bisa berkonstribusi dalam pengembangan teknologi di industri khususnya kendaraan listrik secara lebih nyata.
"Mobil listrik yang kami bangun Micro Utility Vehicle, sudah terbukti layak dan aman, tinggal menunggu sentuhan industri untuk menjadi produk nyata," tambahnya.