Ia menegaskan bahwa OLIVE Group akan mematuhi seluruh ketentuan keterbukaan informasi sesuai peraturan pasar modal di Indonesia.
Dalam pengembangannya, ekosistem bisnis OLIVE Group terbagi dalam tiga segmen utama.
Pertama, riset dan manufaktur kendaraan, melalui kemitraan dengan PT Safast Electric Vehicles Indonesia untuk memproduksi kendaraan niaga listrik.
Kedua, layanan energi, dengan pembangunan 'bank baterai' bersama mitra penyedia baterai global guna mendukung model pemisahan antara kendaraan dan baterai.
Ketiga, manajemen digital lewat platform Battery Application Management System (BAMS) dan T-BOX untuk pemantauan armada serta efisiensi operasional.
OLIVE Group juga berencana memamerkan prototipe kendaraan listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV) untuk kebutuhan logistik rantai dingin dalam waktu dekat.
Langkah ini diharapkan menjadi awal pertumbuhan ekosistem logistik hijau di Tanah Air.
Selain memperluas bisnis, perusahaan ini juga menunjukkan dukungan terhadap inisiatif pemerintah Indonesia dalam mempercepat transisi menuju energi baru dan terbarukan.
An Shaohong menilai, Indonesia kini berada pada titik krusial dalam transformasi transportasi hijau.
“Kami percaya bahwa logistik hijau bukan hanya peluang bisnis bagi satu perusahaan, melainkan bagian dari peningkatan industri nasional,” pungkasnya.