"Nah hal-hal seperti itu yang memang kadang-kadang tidak terekspos ya. Sehingga orang pikir, oh higroskopis pasti korosi. Padahal tidak," lanjutnya.
Padahal, menurut Prof. Ronny penyerapan air dari etanol juga pasti tidak terlalu banyak.
Sedangkan beberapa benda yang jelas-jelas selalu kontak dengan air juga tidak selalu karatan.
Baca Juga: Beken Jadi Bahan Campuran Bensin, Ahli Jelaskan Apa Itu Etanol
"Kenapa tidak karatan? Karena ada anoda korban-nya. Jadi anti-korosinya ada," yakin Prof. Ronny.
Makanya, menanggapi perbincangan tentang etanol yang menyerap air dan dianggap bisa memunculkan karat, Prof. Ronny meminta masyarakat agar berpikir lebih fair.
"Ya kembali lagi nanti ke mobilnya itu dibikinnya dari apa. Kalau misalnya mobilnya sudah dipersiapkan dengan baik, saya rasa kita enggak perlu takut," tuturnya.
Soal spesifikasi dari kendaraan terkait penggunaan etanol, Prof. Dr. Eng. Ir. Iman K. Reksowardojo M. Eng. selaku Principle Researcher ITB memberikan penjelasan.
Menurutnya, untuk mobil-mobil keluaran terbaru sudah aman untuk menggunakan bahan bakar dengan campuran etanol, apalagi yang tidak terlalu tinggi.
"Mungkin (yang rentan) mobil-mobil keluaran tahun 2.000 ke bawah. Karena masih menggunakan sil-sil dari karet alam yang tidak tahan dengan kandungan etanol tinggi," tuturnya.
Jadi kekhawatirannya justru bukan pada munculnya karat, tapi lebih pada sil berbahan karet alam yang mungkin rusak akibat penggunaan bahan bakar campu etanol dengan kandungan tinggi.