Jika hasil pengujian menunjukkan rasio C14 yang mirip dengan atmosfer modern, maka bahan bakar tersebut dianggap sah dan ramah lingkungan.
Dalam penerapannya nanti MotoGP akan mengizinkan dua jenis bahan bakar non-fosil.
Ia adalah Biofuel, yakni bahan bakar ini dibuat dari sumber hayati, seperti tanaman atau limbah organik.
Serta ada E-fuel, yaitu bahan bakar sintetis yang dihasilkan dengan menangkap karbon dioksida (Co2) langsung dari atmosfer, lalu dikombinasikan dengan hidrogen.
Dengan adanya regulasi ini tak heran kalau musim MotoGP musim 2027 diprediksi akan jadi musim paling kompetitif.
Karena selain spek BBM baru, sejumlah hal teknis juga bakal memaksa semua tim untuk memulai dari nol.
Hal teknis yang dimaksud seperti penggunaan mesin baru yang kapasitasnya dibatasi hanya 850 cc, serta ban yang cuma dipasok oleh Pirelli.
Sekadar tambahan informasi, sebenarnya langkah untuk menuju penggunaan BBM 100 persen fosil sudah mulai dilakukan sejak musim 2024.
Di mana motor MotoGP saat ini pun sudah diwajibkan menggunakan bahan bakar dengan kandungan non-fosil minimal 40 persen.
Selain itu, demi efisiensi dan juga kontrol terhadap emisi, ada juga batasan volume bahan bakar yang ketat.
Regulasi saat ini, untuk balapan utama, motor hanya boleh membawa 22 liter, sedangkan untuk sprint race hanya 12 liter.
Ada pula aturan soal suhu bahan bakar, di mana tim hanya diperbolehkan mendinginkan bahan bakar hingga 15 derajat Celcius di bawah suhu ruangan untuk memaksimalkan volumenya.