Ia menekankan pentingnya menjaga swasembada mobil dalam negeri, mengingat sektor otomotif menjadi penyedia lapangan kerja besar bagi masyarakat.
Namun, ia menegaskan bahwa persaingan industri yang sehat tetap memerlukan riset dan pengembangan (R&D) secara konsisten.
"Kembali ke masalah kendaraan tadi, mereka muncul dengan teknologi baru. Kita ingin jadi salah satu pusat, tapi kendalanya RND kita juga belum, selalu hanya dibicarakan. Kalau belajar dari Tiongkok di sana RND-nya cukup kuat jadi muncul inovasi baru," ucapnya.
Belakangan mobil-mobil impor China merilis harga mobil listrik dengan banderol murah di pasar Indonesia.
Adapun saat ini pemerintah masih memberikan toleransi bagi brand luar negeri untuk mengimpor kendaraan secara utuh (CBU) hingga akhir tahun ini, namun tetap mendapatkan insentif sehingga harganya bisa ditekan.
Namun, Gaikindo mengingatkan agar pemerintah dan pelaku industri tetap menjaga keseimbangan agar industri dalam negeri tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga pemain aktif dalam rantai produksi global.
Turut hadir dalam dialog ini perwakilan dari APM Toyota dan Suzuki.