GridOto.com - Viral seorang Bupati ketahuan tak pakai helm saat mengantar anak sekolah.
Diketahui ia mengendarai Yamaha Mio dengan pelat nomor DP 2995 NX.
Bupati tersebut adalah Bupati Enrekang, Muh Yusuf Ritangnga saat mengantar anaknya ke sekolah, Senin (14/7/2025),
Usut punya usut, motor matik yang ia kendarai pun juga nunggak pajak.
Mengutip Tribun Timur, data ini didapat usai nopol dicek melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulawesi Selatan (Sulsel) via aplikasi Basul Mobile (19/7/2025).
Lama tunggakan 1 tahun dengan nilai Rp 532.374.
Data ini terbuka untuk umum.
Berikut rinciannya.
Baca Juga: Total 3.033 Kendaraan Pelat Merah Banten Ketahuan Nunggak Pajak, Nilainya Fantastis
Informasi Pajak Kendaraan
DP 2995 NX
07-28
Total pajak kendaraan Rp 532.374
Data kendaraan:
Status: Belum lunas
Jatuh tempo: 21-07-2024
Wilayah: Enrekang
Jenis: Sepeda motor
Merek tipe: SE88
Tahun buat: 2023
Warna ranmor: Hitam
Bahan bakar: Bensin
Progresif: 1
Besar CC: 125
Detail nilai pajak:
BBNKB pokok: 0
Baca Juga: Dadah Pemutihan, Begini Cara Pemprov DKI Jakarta Buru Penunggak Pajak Kendaraan
BBNKB denda: 0
Opsen BBNKB pokok: 0
Opsen BBNKB denda: 0
PKB pokok: 307.840
PKB denda: 46.080
Opsen PKB pokok: 76.454
Opsen PKB denda: 0
Detail nilai PNBP
SWDKLLJ pokok: 70.000
SWDKLLJ denda: 32.000
Bea Adm STNK: 0
Bea Adm TNKB: 0
Baca Juga: Dadah Pemutihan, Begini Cara Pemprov DKI Jakarta Buru Penunggak Pajak Kendaraan
Sebelumnya, Yusuf Ritangnga dikritik karena tak mengenakan helm saat mengendarai motor itu, Senin lalu.
Anaknya pun demikian.
Momen Yusuf Ritangnga mengantar anak diabadikan melalui video dan di-posting di akunnya di Instagram @yusuf_ritangnga.
Yusuf Ritangnga mengenakan pakaian dinas, sedangkan putranya seragam SD (merah putih).
Atas video tidak mengenakan helm, Yusuf Ritangnga memohon maaf kepada polisi dan masyarakat.
"Permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak berwajib dan kepada masyarakat karena tidak memberi contoh yang baik," katanya saat dimintai tanggapan Tribun-Timur.com, Selasa (15/7/2025).
Politisi Partai Nasdem itu mengungkapkan, perbuatannya tersebut merupakan spontanitas dengan pertimbangan jarak dari rumah ke sekolah sangat berdekatan.
"Perbuatan spontanitas dari kami, tanpa pertimbangan yang baik. Mungkin karena jarak dari rumah ke sekolah itu sangat dekat dan hanya melewati jalan lingkungan yang sepi pengguna jalan," katanya.