Gridoto.com - Kawasaki Ninja H2 menjadi salah satu motor paling bertenaga dan tercepat yang pernah dibuat Kawasaki.
Sayangnya sejak diluncurkan dari tahun 2015 hingga sekarang, motor ini tidak pernah turun balap di kejuaraan bergengsi seperti MotoGP atau WSBK.
Bukan tanpa alasan, ternyata ada komponen yang terpasang di Ninja H2 yang membuatnya dilarang ikut balapan bergengsi.
Komponen yang dimaksud adalah teknologi Supercharged yang digendong mesin 998 cc 4 silinder segarisnya.
Peluang Ninja H2 ikut balapan bergengsi sebenarnya ada pada kejuaraan WSBK atau World Superbike.
Baca Juga: Punya Spek Dewa, Ninja ZX-25 Masih Minder Liat Spek Yamaha Ini
WSBK memang hadir sebagai balapan kasta tertinggi untuk motor-motor yang diproduksi massal seperti Ninja H2.
Sayangnya, dalam peraturan teknis yang dibuat FIM untuk kejuaraan dunia Superbike, melarang penggunaan teknologi forced induction pada mesin.
Dalam pasal 2.4 Superbike Technical Spesifications yang dikeluarkan FIM tertulis, 'All machines must be normally aspirated'.
Artinya tim yang mengikuti lomba dilarang menggunakan atau menambahkan teknologi turbocharged ataupun supercharged pada mesin motor yang dilombakan.
Adanya peraturan ini yang menjadi penghalang utama Ninja H2 mengikuti kejuaraan dunia.
Baca Juga: Beli Ninja H2 Baru Tetap Susah Meski Kalian Punya Uang Miliaran
Makanya, Kawasaki yang sampai saat ini ikut kejuaraan dunia Superbike masih mengandalkan Kawasaki Ninja ZX10.
Untuk mengikuti kejuaraan dunia MotoGP, penghalangnya justru lebih besar.
MotoGP hanya memperlombakan motor balap prototipe yang dibuat oleh pabrikan.
Artinya, tidak ada ruang untuk motor produksi massal seperti Ninja H2 untuk ikut tampil di MotoGP.
Kawasaki sendiri sempat mengutarakan keinginan mereka kembali ke MotoGP menggunakan motor produksi massal mereka.
Namun, hal itu langsung ditolak oleh pihak Dorna selaku penyelenggara MotoGP.
Secara spesifikasi, Ninja H2 sendiri menggendong mesin yang bisa menghasilkan tenaga sebesar 243 dk di 11.500 rpm dan torsi puncak 141,7 Nm di 11.000 rpm.
Untuk transmisi 6-speed dog-ring dengan quickshifter tipe nirkotak yang memungkinkan perpindahan gigi naik dan turun cepat untuk menghasilkan akselerasi mulus.
Sebagai motor modern, Ninja H2 juga sudah dilengkapi berbagai fitur elektronik canggih.
Seperti Kawasaki Engine Brake Control yang memungkinkan pengendara mengatur pengereman mesin sesuai dengan preferensi.
Saat sistem diaktifkan, efek pengereman mesin berkurang, sehingga mengurangi gangguan saat berkendara di sirkuit.
Lalu ada KRTC (Kawasaki Traction Control) yang dapat memprediksi kondisi permukaan berdasarkan input dari IMU (Inertial Measurement Unit) lansiran Bosch.
Sistem tersebut dapat bertindak sebelum roda mengalami selip melebihi kisaran untuk mendapatkan traksi optimal.
Bagian kaki-kaki yang digunakan juga sudah cukup mumpuni.
Kawasaki Ninja H2 menggunakan sok depan upside down berdiameter 43 mm dengan setelan rebound, compression, preload, sampai top-out spring.
Sedangkan di belakang pakai sistem monoshock Öhlins TTX36 gas-charged shock dengan tabung reservoir tambahan yang punya fungsi setelan sama.
Punya tenaga besar, pengereman moge ini dibekali teknologi Kawasaki Intelligent anti-lock Brake System (KIBS).
Menurut kalian kira-kira bakal kompetitif enggak ya Ninja H2 kalau diikutin balap?