Kapan Waktu yang Pas Buat Ganti Timing Belt? Ini Penjelasan Bengkel

Fahmy Fauzy Muhammad - Kamis, 12 Juni 2025 | 18:00 WIB

Begini lho gaes cara merawat timing belt di mobil diesel atau bensin agar awet (foto ilustrasi) (Fahmy Fauzy Muhammad - )

GridOto.com- Timing belt merupakan salah satu komponen penting yang bekerja secara terus menerus selama mesin hidup.

Fungsi utamanya adalah mengatur bukaan dan penutupan katup sesuai pergerakan piston agar pembakaran optimal.

Tri Yanto, pemilik bengkel Nano di kawasan Cibubur Point, Depok, menyarankan penggantian timing belt jangan sampai ditunda.

“Sesuai saran di buku manual atau pabrik aja, biasanya kan setiap 60 ribu, ada yang 80, atau 90 ribu kilometer sekali,” jelas Yanto kepada GridOto.com.

Tensioner timing belt mobil

Baca juga: Ngeri Banget, Begini Efeknya Timing Belt Mobil Putus di Jalan

Penggantian timing belt yang ideal biasanya antara 60.000 sampai 90.000 kilometer tergantung jenis mobil dan saran dari pabrikan.

Jika dibiarkan terlalu lama dan sampai putus, risikonya bisa sangat fatal untuk mesin.

“Kalau putus waktu lagi jalan bisa bahaya. Nanti bisa turun mesin, klep bengkok atau piston patah,” tambahnya.

Timing belt yang putus saat mobil melaju bisa bikin kinerja mesin kacau total karena piston dan klep bisa saling bentrok.

Ryan Fasha/ GridOto
Pergantian timing belt mobil

Baca juga: Putus Menguras Dompet, Harga Timing Belt Toyota Starlet Cuma Segini

Perbaikan akibat kerusakan ini bisa bikin biaya servis membengkak.

“Pokoknya jangan sampai kelewat batas pemakaian aja. Kudu langsung diganti,” tegas Yanto.

Ciri timing belt mulai aus yaitu munculnya bunyi decit halus atau mesin terasa tidak stabil.

Kalau sudah mendekati batas kilometer pemakaian, sebaiknya langsung diganti agar tidak menyesal di kemudian hari.