"Itu akan jadi momen bersejarah, tapi bukan dalam hal positif. Kemudian namaku akan tertulis di buku (sebagai pembalap pertama yang menabrakkan Yamaha V4). Untungnya semua berjalan dengan lancar," candanya.
Fernandez mengungkap juga bahwa tes tersebut pada dasarnya untuk mencocokkan beberapa hal, karena motor yang dijajalnya itu bukan hanya soal mesin saja.
Namun ada perangkat elektronik, sasis, dan semua part-part penting lain yang menjadi satu kesatuan motor sehingga perlu adanya tes lebih lanjut.
Jadi motor V4 yang dites tersebut sama sekali belum siap untuk dipakai mencetak lap kompetitif, apalagi untuk balapan.
"Saat ini baru sekadar mesin dan sasis prototipe, semua dibuat hanya untuk bisa melaju doang. Ini masih awal, motornya masih belum mampu," tegas Fernandez.
"Ini takkan selesai dalam satu malam, butuh waktu. Tapi kami sudah memulainya, Yamaha berinvestasi besar dan ingin membuat perbedaan. Ini positif, tapi kami tetap harus bekerja," tegasnya.
Soal feeling, Fernandez memastikan motor ini beda jauh dengan M1 yang biasanya sehingga karakternya memang akan berbeda.
"Kami sebenarnya tak tahu mesin mana yang akan dibawa buat kami. Ya suaranya sangat berbeda. Tapi seperti kataku, kami masih jauh sebelum bisa nge-push sampai batasnya," ungkapnya.