Pemotor Sering Mengabaikan, Ini Tanda Awal Munculnya Microsleep

Mohammad Nurul Hidayah - Jumat, 25 April 2025 | 17:15 WIB

Ilustrasi berkendara motor dalam keadaan ngantuk (Mohammad Nurul Hidayah - )

Gridoto.com - Berkendara menggunakan motor membutuhkan kesadaran penuh agar tidak menyimpan potensi bahaya untuk keselamatan.

Salah satu potensi bahaya yang mengundang celaka adalah terjadinya microsleep ketika berkendara.

Microsleep merupakan kondisi seseorang tertidur selama 1 hingga 10 detik tanpa disadari.

Meski terkesan hanya sebentar, ini sangat berbahaya jika terjadi saat kalian berkendara yang membutuhkan konsenstrasi dan reaksi cepat.

"Pemotor sering berpikir saat rasa kantuk melanda, bisa dilawan dengan meminum kopi atau lainnya yang mengandung kafein saja. padahal microsleep datang tanpa bisa ditahan ketika tubuh sudah terlalu lelah,” buka Agus Sani, Head of Safety Riding PT Wahana Makmur Sejati.

Baca Juga: Mudik dalam Kondisi Berpuasa? Ini Tips Anti Ngantuk saat Nyetir!

"Ini bukan soal malas atau tidak fokus, tapi respons biologis yang terjadi otomatis," tambahnya.

Menurut Agus, sebelum terjadi microsleep sebenarnya ada tanda awal yang menyertakan.

"Tanda awal microsleep itu kepala terasa berat, sering mengedip, menguap, atau sulit mengingat apa yang terjadi beberapa detik sebelumnya," yakin Agus.

Wahana
Microsleep sangat berbahaya jika terjadi saat berkendara

Ini bisa menjadi sinyal agar kalian waspada dan menghentikan sejenak kegiatan berkendara.

Sebab memaksakan berkendara dalam kondisi seperti ini bisa berpotensi besar terjadinya kecelakaan.

Baca Juga: Nggak Nyangka, Semudah Ini Cara Sopir Bus AKAP Usir Rasa Ngantuk

Agus juga menuturkan beberapa cara untuk menghindari terjadinya microsleep saat berkendara.

Pertama, kalian pastikan sudah tidur dalam waktu yang cukup (7-9 jam), apalagi jika ingin berkendara jarak jauh.

Selain itu, kalian disarankan untuk berhenti sejenak setelah berkendara dalam waktu 2 jam.

Gunakan waktu istirahat untuk meregangkan otot, minum air putih, atau sekadar menyegarkan pikiran.

Ini membantu menjaga fokus dan mencegah kelelahan otak.

Jika rute yang dilalui membosankan dan jalannya lurus terus, Agus sarankan coba variasikan posisi duduk, ajak ngobrol teman yang dibonceng untuk menjaga suasana tetap hidup namun tetap prioritaskan konsentrasi.

"Rider sejati adalah yang tahu kapan harus gas, dan kapan harus istirahat. Pulang selamat jauh lebih penting daripada cepat sampai. Keselamatan itu bukan soal cepat sampai, tapi bagaimana kita bisa pulang tanpa luka," tutupnya.