Terjadi di Depan Polsek, Anggota Polisi Cuma Tonton Wanita Dikeroyok 11 Debt Collector

Irsyaad W - Selasa, 22 April 2025 | 17:30 WIB

Aksi pengeroyokan 11 debt collector terhadap seorang wanita di depan Mapolsek Bukit Raya, Pekanbaru, Riau (kiri) dan korban inisial RP (kanan) (Irsyaad W - )

Mereka hanya merekam video, meski sudah diminta untuk melerai.

"Itulah yang saya sesalkan, kenapa empat polisi ini tak membantu. Cuma merekam video. Mereka anggota polisi dari satuan lain, bukan dari Polsek Bukitraya," sebut Syafnil.

Baca Juga: Debt Collector Wajib Tahu, Rampas Motor Nunggak Angsuran Bisa Dihukum Mati Atas Dasar Ini

Melihat empat anggota polisi tak menolong, anggota polisi Bukitraya meminta bantuan kepada anggota lainnya. Namun, para pelaku melarikan diri.

"Empat anggota polisi (yang tak menolong) itu sudah saya laporkan ke Polresta Pekanbaru," ucap Syafnil.

Dugaan sementara, pemicu kekerasan adalah perebutan target penarikan mobil antara dua kubu debt collector berbeda.

"Pelaku dan korban sama-sama debt collector dengan kubu yang berbeda," kata Syafnil menukil Kompas.com.

Menanggapi aksi itu, Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan, mengaku malu terkait peristiwa ini.

Herry mengungkapkan rasa malunya karena tindakan kriminal tersebut terjadi tepat di depan kantor polisi.

"Kejadian itu membuat saya malu dan marah. Merusak marwah kita sebagai polisi," ujar Herry saat diwawancarai wartawan di Pekanbaru, (21/4/25).

Baca Juga: Sering Dicap Jelek, Debt Collector Wajib Paham Etika dan Regulasi Penagihan

Ia juga menyoroti keberadaan anggota polisi di lokasi kejadian yang tidak memberikan pertolongan kepada korban.

Herry menegaskan akan meminta pertanggungjawaban dari Kapolsek dan Kanit Reskrim terkait insiden ini.

"Saya minta tanggung jawab semua yang terlibat, baik itu kapolsek dan kanit reskrimnya. Kemudian, debt collector yang melakukan pengeroyokan, tangkap dan ekspos," tegasnya.

Kemarahan Kapolda Riau ternyata tak main-main, pasca pengeroyokan itu, Kapolsek Bukit Raya, Kompol Syafnil langsung dicopot dari jabatannya.

Herry mengatakan, apa yang dia lakukan adalah langkah tegas sebagai bentuk evaluasi.

"Bentuk evaluasi menyeluruh atas kepemimpinan, pengawasan, dan respons dalam penanganan situasi di wilayah hukumnya," keta Herry dalam keterangan tertulis kepada wartawan, (21/4/25) malam disitat dari Kompas.com.

Herry menekankan, peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi pimpinan di tingkat Polsek dan jajaran untuk memastikan wilayahnya aman, personelnya disiplin, serta mampu memenuhi ekspektasi masyarakat.

Baca Juga: Diduga Nunggak Cicilan Toyota Avanza, Oknum Polisi Penusuk Debt Collector Jadi DPO

Dok. Polsek Bukit Raya
Kapolsek Bukit Raya, Kompol Syafnil yang telah dicopot dari jabatannya buntut 11 debt collector keroyok seorang wanita di depan Mapolsek dan anggotanya hanya melihat

"Ini bukan hanya bagian dari rotasi rutin, tetapi juga mencerminkan komitmen institusi dalam menjaga kualitas dan integritas pelayanan publik," tambahnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Riau, Kombes Anom Karibianto, menyampaikan bahwa Kompol Syafnil kini menjabat sebagai Kepala Siaga Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Riau.

"Kapolsek Bukitraya kini dijabat oleh Kompol David Ricardo, yang sebelumnya menjabat di Kabagops Polresta Pekanbaru," ungkap Anom melalui pesan WhatsApp.

Melansir Tribunnews.com, Polisi sudah menangkap empat orang terduga pelaku penganiayaan di depan Polsek Bukit Raya Kota Pekanbaru.

Pelaku adalah anggota penagih utang (debt collector). Korbannya juga sesama anggota debt collector dari kelompok yang berbeda bernama Ramadhan Putri (31).

Keempat terduga pelaku adalah Alfitri alias Kevin (46) dan HAD alis Fadil (18) ditangkap Jalan Kubang Raya. Sementara dua orang terduga lainnya yakni R alias Rio (46) dan RS alias Randi alias Garong (33) ditangkap di Rumbai.

"Masih ada 7 orang yang masih kita cari. Saya imbau 7 orang itu menyerahkan diri," kata Direkrtur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan, (21/4/25).