Gridoto.com - Kesempatan Jorge Martin untuk menunggang motor MotoGP sebelum tampil di event resmi dipatahkan oleh bos Ducati, Davide Tardozzi.
Sebelumnya, Massimo Rivola selaku CEO Aprilia Corse mengajukan sebuah aturan baru.
Rivola ajukan agar pembalap yang mengalami cedera diberi kesempatan untuk menunggang motor MotoGP sebelum menjalani sesi resmi.
"Harus ada aturan bahwa jika pembalap telah melewatkan dua atau tiga seri balap, dapat melakukan uji coba pada motor MotoGP," ujar Rivola dikutip dari Speedweek.
Dirinya juga tidak menampik kalau ada banyak kepentingan pribadi di balik usulan yang diajukan.
Baca Juga: Bagnaia Nyerah! Pilih Motor Lama Buat Lawan Marquez di MotoGP Amerika
Terutama untuk pembalap utamanya yakni Jorge Martin yang absen sejak mengalami insiden hebat saat tes pra musim di Malaysia.
Namun, menurutnya usulan itu akan menguntungkan bagi keseluruhan kejuaraan dalam hal keselamatan, dan pada akhirnya untuk pertunjukan.
"Saya pikir ini ide yang bagus dan semua orang setuju, kecuali satu orang," kata Rivola.
Orang yang dimaksud ini tentunya adalah Tardozzi yang dengan tegas menolak usulan Rivola diterapkan tahun ini.
"Itu bisa menjadi ide bagus, untuk di masa depan," tegas Tardozzi.
Baca Juga: Kronologi Ai Ogura Pakai Alat Ilegal di MotoGP Argentina 2025, Beneran Bikin Motor Lebih Kencang?
Manager Team Ducati Lenovo ini menyinggung kalau dirinya juga mengalami masalah yang sama dengan Enea Bastianini beberapa tahun lalu.
"Kami menghadapi masalah yang sama dengan Enea, tetapi tidak seorang pun memberi kami kesempatan untuk mengujinya," sesal Tardozzi.
Makanya dia berpikir tidak setuju untuk menerapkan aturan yang diusulkan itu di tahun ini.
Rivola juga meminta maaf kalau tidak mengajukan hal ini sebelumnya.
"Saya minta maaf tidak mengajukan ini sebelumnya. Tetapi ide ini lahir karena ini terjadi pada kami," tutupnya.
Dengan hal ini, peluang Martin untuk kembali mencoba motor MotoGP Aprilia sebelum sesi resmi nampaknya pupus.
Martin sendiri berharap bisa kembali mengaspal di seri MotoGP Qatar nanti.