Lainnya Jadi Miliarder, Ini Penyebab Asrofi Cuma Dapat UGR Tol Jogja-Bawen Rp 200 Ribu

Ferdian - Sabtu, 8 Maret 2025 | 19:00 WIB

Ilustrasi jalan tol Jogja-Bawen (Ferdian - )

(TRIBUNJOGJA.COM/YUWANTORO W)
Asrofi ditemui di Kantor Desa Tampir Kulon, Kecamatan Candimulyo, pada Kamis (6/3/2025) seusai mengikuti tahap pembayaran UGR.

Bahkan, sempat terbersit di benak Asrofi untuk mengikhlaskan tanahnya.

Namun, karena dapat menghambat proses administrasi pembebasan lahan, ia tetap menjalani seluruh prosedur yang diperlukan untuk melepas tanahnya sesuai anjuran pemerintah.

"Perasaannya ya agak kecewa karena kenanya sedikit, dapatnya sedikit. Tapi saya juga nggak papa, itu juga mendukung kemajuan lah."

"Yang jelas itu (proyek tol) untuk orang banyak."

"Aslinya saya sedikit pun nggak dibayar nggak papa. Tapi sama pemerintah nggak bisa, dalam artian nanti repot dalam hal administrasi, itu aja," ujarnya dikutip dari TribunJogja.

Tanah yang terkena proyek tol merupakan tegalan sawah atau lahan kosong yang hanya ditumbuhi pisang dan bambu.

Tanah tersebut merupakan warisan dari orang tuanya, sementara kakaknya berada di Sumatra.

Saat ditanya untuk apa uang ganti rugi tersebut, Asrofi menjawab singkat.

Baca Juga: Pembayaran Ganti Rugi Tol Yogyakarta-Solo di Kalasan Berlanjut, Selesai Sebelum Lebaran 2023?

"Untuk sedekah saja," ujarnya.

Sebelumnya, ia juga pernah menerima UGR sekitar Rp 600 juta untuk tanah milik orang tuanya yang terkena proyek tol tahun lalu.

Kepala BPN Kabupaten Magelang, A Yani menjelaskan, pada Kamis (6/3/2025), UGR dibayarkan untuk 95 bidang tanah di delapan desa. 

Proses pembayaran UGR proyek Tol Jogja-Bawen di Magelang saat ini sudah dituntaskan pada seksi 1 hingga 4, sementara seksi 5 masih dalam tahap penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).