GridOto.com - Franco Morbidelli resmi diganjar penalti turun tiga grid pada balapan MotoGP Thailand 2025.
Hukuman tersebut didapatkan Franco Morbidelli gara-gara mengganggu hot lap Pecco Bagnaia, pada akhir sesi practice MotoGP Thailand 2025.
Akibatnya Bagnaia harus membatalkan lapnya dan kemudian tersingkir dari posisi 10 besar pembalap yang bisa lolos otomatis ke kualifikasi 2 (Q2).
"Stewards telah mengonfirmasi, hari Minggu aku akan turun tiga grid. Kecewa, karena hal ini mengacaukan akhir pekan kami," kata Franky, dilansir GridOto.com dari Todocircuito.
"Pecco harus ke Q1, sedangkan aku akan mulai dari belakang saat balapan," jelas pembalap blasteran Brasil-Italia ini.
Morbidelli pun menyadari bahwa dirinya bersalah, karena berada di situasi dan timing yang sangat tidak tepat.
Namun semua berawal dari kebingungan yang diciptakan oleh Race Control, di mana sempat ada error bendera kuning yang muncul tanpa sebab.
"Harinya berjalan dengan bagus, namun pada time attack kedua ada beberapa hal terjadi. Ada yellow flag ketika tak ada orang jatuh di sana," ungkap Morbidelli.
Baca Juga: Bagnaia Malah Berantem dengan Morbidelli, Duo Marquez Pimpin Practice MotoGP Thailand 2025
"Kemudian tiba-tiba ada bendera hijau yang tidak dipahami datangnya dari mana. Episode ini lah yang benar-benar 'memotong kakiku'," jelasnya.
Setelah itu Morbidelli pun kembali mencoba mencetak hot lap, hingga akhirnya bertemu dengan pembalap lain yang melaju lambat di depannya.
"Aku berada di lap ketigaku, menggunakan helm merah dan mengukur kira-kira ada 1,5 detik, ketika aku melihat di tikungan 3 marshal memindahkan motor Bezzecchi," sambungnya.
"Aku masih menekan, tapi tikungan selanjutnya aku menemui dua pembalap melaju sangat lambat, aku kehilangan 0,6-0,7 detik di sektor itu. Aku harus mengerem, tapi aku membuat kesalahan karena tak keluar dari jalur segera," jelasnya.
Saat itulah Bagnaia kemudian berada di belakang Morbidelli dan terpaksa membatalkan putarannya.
Morbidelli pun sudah meminta maaf langsung ke kompatriotnya tersebut, ia bahkan tidak memprotes keputusan juri.
"Itu adil, itu episode yang berbahaya. Aku harus bekerja keras karena hal seperti ini sering terjadi padaku," lanjutnya.
"Aku harus belajar untuk keluar dari jalur lebih cepat. Kami sudah berbicara, Pecco melihat semua dan kami saling memahami hingga mengakhirinya dengan sebuah pelukan," jelasnya.