Ducati Pilih Motor Lama di MotoGP 2025, Pecco Bagnaia Ungkap Kejanggalan GP25

Rezki Alif Pambudi - Minggu, 9 Februari 2025 | 09:44 WIB

Pecco Bagnaia ungkap kekurangan Desmosedici GP25 (Rezki Alif Pambudi - )

"Mesin dan seting elektroniknya berbeda, engine brake-nya beda, masih harus dipahami," ungkapnya.

"Mesinnya lahir dengan lebih baik dari yang kucoba lainnya di Ducati, terutama power delivery, aku tak pernah merasakan yang sehalus ini. Tapi kami masih mengerjakan pengereman dan masuk ke tikungan," jelasnya.

Namun berbeda dengan Tardozzi, Bagnaia menilai Ducati tidak perlu terburu-buru memutuskan soal versi mana yang akan dipakai.

"Kami harus tenang, tak boleh terburu-buru. Kami harus menimbang pilihannya dengan baik. Saat ini meski mesin masih dikhawatirkan, aku masih bilang pilihannya 50-50," lanjutnya.

"Mesin baru bisa ditangani bagus dengan gas saat akselerasi, tapi GP24 memungkinkan kami melakukan hal luar biasa saat pengereman. Saat ini yang kami kejar adalah saat keluar tikungan, bukan apa yang kami kalah di pengereman," imbuh Bagnaia.

Perlu diketahui, ini bukan pertama kali mesin baru yang dipakai Ducati gagal dikembangkan dan ditolak pembalapnya.

Pada MotoGP 2022 lalu Bagnaia juga menolak mesin versi 2022, karena tidak lebih bagus dibandingkan versi 2021.

Sehingga pada akhirnya Ducati memberikan mesin 2021 kepada Bagnaia dan Jack Miller di MotoGP 2022.

Namun mereka menyebutnya sebagai motor 'hybrid', karena memadukan mesin 2021 dengan sejumlah upgrade versi 2022.