Kaleidoskop F1 2022, Efek Lumba-lumba Jadi Istilah Paling Heboh Sepanjang Musim, Emang Apa Sih Maksudnya?

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 30 Desember 2022 | 21:32 WIB

Porpoising, istilah yang heboh di F1 2022 (Rezki Alif Pambudi - )

Baca Juga: Setelah Pensiun, Juara Dunia F1 Empat Kali Sebastian Vettel Menolak Lakukan Pekerjaan Ini

Salah satunya adalah fenomena porpoising, alias efek lumba-lumba yang menjadi istilah paling heboh selama tahun 2022 ini di dunia F1.

Sesuai namanya, mobil yang mengalami efek ini akan bergerak ke atas ke bawah seperti lumba-lumba yang sedang berenang di lautan.

Gejala porpoising ini sudah menjadi risiko ketika sebuah mobil menggunakan konsep ground effect seperti mobil generasi baru ini.

Saat menerima downforce yang besar, mobil akan ditekan ke bawah sehingga berakibat ruang angin di bawah mobil tentunya akan semakin sempit dan pasokan udara akan berkurang.

Puncaknya terjadi ketika udara sudah tidak bisa lewat lagi dan floor mencapai titik terendah yang bisa digapai, downforce berkurang drastis, mobil akan kembali ke atas.

Hal itu terus berulang sehingga mobil akan memantul berulang kali dan tentu sangat menganggu kecepatan mobilnya.

Porpoising yang berat ini akan membuat kejadian 'bottoming', di mana buritan mobil akan menghantam aspal berulang kali.

Hal itu membuat komponen mobil rawan rusak, dan para pembalap mengklaim juga mengalami masalah kesehatan dari porpoising ini.

Lewis Hamilton kabarnya bahkan sampai melakukan terapi akupunktur karena punggungnya sakit gara-gara porpoising.

Baca Juga: Momen Lucu Pele Saat Datang ke Ajang F1, Kibarkan Bendera Finish Tapi Malah Telat Gitu

Untuk itulah beberapa pihak khususnya Mercedes melakukan protes ke FIA, dan FIA pun menerapkan aturan baru untuk mengurangi gejala porpoising.

Lama kelamaan, tim-tim mulai menemukan solusi untuk mengurangi gejala porpoising dan masalah ini tak sebegitu besar seperti di awal hingga pertengahan musim 2022.