Dari Dipajang Hingga Dijadikan Duit, Begini Nasib Mobil F1 Setelah Musim Kompetisi Berakhir

Rezki Alif Pambudi - Rabu, 23 November 2022 | 14:30 WIB

Bagaimanakah nasib mobil F1 usai musim kompetisi berakhir? (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Kejuaraan dunia Formula 1 2022 diakhiri dengan balapan penutup F1 Abu Dhabi 2022 di Sirkuit Yas Marina akhir pekan lalu, Minggu (20/11).

Balapan diakhiri dengan Max Verstappen sebagai juara F1 Abu Dhabi 2022, di mana beberapa race sebelumnya juga sudah memastikan posisinya sebagai pemilik gelar juara dunia tahun ini.

Saat ini tiap tim dan pembalap sudah mulai membuka lembar baru untuk menyongsong kejuaraan F1 tahun depan.

Tiap tim akan menutup pekerjaannya untuk musim ini, begitu pula dengan nasib mobil balap musim 2022 yang akan ditinggalkan dan diganti dengan mobil baru untuk F1 2023.

Karena tiap tim akan memakai mobil yang baru, lalu bagaimanakah nasib mobil lama F1 2022 atau mobil tahun-tahun sebelumnya ya?

Nah ada banyak cara nih sob bagi tiap tim memberikan perlakuan buat mobil lamanya, berikut ulasannya:

1. Masuk museum

Travelemiliaromagna.it
Museum mobil F1 Ferrari

Setiap musim berakhir, tim customer biasanya akan mengembalikan part mesin, girboks dan beberapa bagian lainnya ke pemasok mesinnya.

Tanpa mesin mobil ini jelas tidak akan bisa dipakai melaju di trek lagi, paling tidak dalam waktu dekat.

Baca Juga: Gagal Finis di Balapan Terakhir di F1 Abu Dhabi 2022, Fernando Alonso Bersyukur Sudah Pergi dari Tim Alpine

Karena kadang mobil ini juga bisa dipasangi mesinnya lagi setelah beberapa musim, karena pabrikan memerlukannya untuk riset ataupun menjaga rahasia perusahaan.

Nah biasanya mobil tanpa mesin ini akan dipajang di museum, bahkan yang sudah berumur akan direstorasi dulu sebelum dipajang di museum.

2. Dipakai demo

Autoweek.com
Mobil F1 yang tak terpakai dipakai demo

Kadang mobil yang dipajang di museum pun bisa saja dipakai melaju lagi jika part-nya masih komplit, khususnya komponen powertrain-nya.

Mobil yang bisa melaju biasanya akan dipakai untuk demo atau pertunjukan.

Red Bull jadi salah satu tim yang paling sering melakukannya, di mana ada seri baru atau seri spesial pasti akan ada mobil Red Bull yang dipakai untuk acara seremonial.

3. Hadiah ke pembalap

Darren Pepe/getsurrey.co.uk
Lewis Hamilton memberikan mobil koleksi untuk seorang anak penderita penyakit

Contohnya saat Benetton yang memberikan mobil tahun 1994 dan 1995-nya untuk dikoleksi Michael Schumacher.

Fernando Alonso juga punya mobil Renault yang dipakainya meraih gelar juara F1 tahun 2005 dan 2006.

Sementara itu Charles Leclerc juga diberi Ferrari mobil F1 yang dipakainya di musim 2019 silam.

Namun daripada dipajang di rumah, Leclerc akhirnya menitipkan mobil tersebut ke sebuah museum.

Di sisi lain, Jenson Button pernah membawa Mercedes ke meja hijau gara-gara menolak memberikan mobil Brawn GP yang membawanya meraih gelar di F1 2009, padahal hadiah mobil itu juga masuk sebagian dari kontrak sang pembalap.

Pembalap Indonesia Sean Gelael juga sempat mendapat mobil F1 dari tim AlphaTauri.

Meskipun belum sampai merasakan balapan F1, Franz Tost memberikan mobil STR12 yang dites Sean Gelael pada 2017 silam sebagai tanda persahabatan.

Uniknya Lewis Hamilton pernah lho memberikan salah satu mobil F1 koleksinya beserta salah satu trofi pemenangnya untuk seorang anak yang menderita penyakit.

4. Koleksi pribadi

Kadang tim atau pabrikan juga menjual mobil mereka untuk tujuan tertentu, apalagi dengan nilai yang besar.

Apalagi biasanya mereka juga punya beberapa replika dengan spesifikasi yang sama, sehingga tak perlu khawatir kehilangan mobilnya untuk selamanya.

Misalnya saja mobil Juan Manuel Fangio yang dipakai meraih gelar tahun 1954, berhasil dijual dengan nilai besar pada 2013 silam.

Beberapa tahun lalu Sebastian Vettel bahkan membeli mobil yang dulunya dipakai legenda Nigel Mansell, Williams FW14B, tahun 1992.

Kadang ada juga bos tim ataupun petinggi tim yang suka mengoleksi mobil F1.

Misalnya saja Zak Brown yang punya beberapa koleksi pribadi mobil F1.

5. Dipakai riset dan diambil suku cadangnya

Mobil lama juga bisa dimanfaatkan untuk tes, misalnya untuk tes pembalap junior ataupun tes ban Pirelli.

Biasanya tes seperti ini memang memakai mobil lama agar tim tidak memanfaatkan tes tersebut untuk menggali informasi dengan menggunakan mobil baru yang memang tesnya sangat terbatas.

Selain itu, mobil lama yang masih relevan dengan kompetisi sekarang akan dipertahankan demi kebutuhan riset.

Misalnya saja mobil F1 2022 ini, pastinya banyak komponen yang akan menjadi kunci dalam pengembangan mobil F1 2023 nanti.

Banyak suku cadang yang masih bisa dipakai karena aturan di F1 2023 tidak jauh berbeda dengan F1 2022.

6. Ikut balapan bersejarah

Jika sudah pensiun tapi part-nya masih lengkap, beberapa orang yang menjadi pemilik mobil F1 lama akan memakai mobilnya melaju di beberapa festival terkenal.

Akan ada kebanggaan tersendiri buat para pemilik mobil klasik ini menampilkan mobil mereka di depan penggemar balap.

Misalnya saja di Goodwood Revival ataupun Historic GP of Monaco yang memperbolehkan pemilik mobil memamerkan mobilnya di atas trek.

Kadang pemilik mobil lawas ini akan membiarkan pembalap aktif F1 untuk mengendarai mobilnya secara simbolis demi pertunjukan.