Skandal Paling Terkenal di F1 Singapura, Sengaja Menabrakkan Diri Demi Kemenangan Fernando Alonso

Rezki Alif Pambudi - Kamis, 29 September 2022 | 12:50 WIB

Skandal crashgate di F1 Singapura (Rezki Alif Pambudi - )

Baca Juga: Ada Warna Pink, Tim McLaren Pakai Livery Spesial di F1 Singapura 2022 Akhir Pekan Ini

Titik tikungan ke-17 tempat crash tersebut sudah dipelajari dan bisa dipastikan safety car keluar jika ada crash di sana.

Piquet pun jadi pion agar Renault bisa meraih kemenangan kembali setelah penampilannya sedang surut kala itu.

Alonso sendiri kabarnya tidak diberi tahu karena kemungkinan akan menolak strategi memalukan itu.

Sayang sekali apes bagi Piquet, setelah mengungkap fakta, dirinya malah banyak diserang dari berbagai penjuru.

Ketiganya (Piquet, Symonds, dan Briatore) mendapat sanksi dari FIA berupa larangan berada di ajang balap yang berada di bawah kendali FIA selamanya, walaupun akhirnya hukumannya diperingan sampai 2012 saja.

Kejujuran Piquet yang terlambat tersebut harus dibayar mahal karena tidak ada lagi tim yang mau memakai jasanya alias di-blacklist oleh tim F1.

Karir anak legenda F1 ini hancur karena crashgate Renault, tim-tim tidak mau memakai jasanya.

Piquet lalu ikut beberapa balapan Xfinity Series, Camping World Truck Series, dan juga ajang balap ketahanan 24 Hours of Le Mans.

Crashgate itu juga jadi momen keterpurukan Renault yang harus kehilangan banyak hal terutama sponsor, hingga diakuisisi oleh grup Lotus dan berganti nama menjadi tim Lotus, sebelum akhirnya bisa kembali ke F1 dengan nama tim Renault.

Pat Symonds sendiri langsung bisa kembali aktif dalam balapan sebelum masa hukumannya selesai di 2012.

Setelah kembali, Symonds juga jadi kepala teknis tim Williams sampai 2016 dan kemudian menjadi Chief Technical Officer F1 hingga sekarang.

Sementara Flavio Briatore sendiri belum mau masuk menduduki jabatan penting di F1 dan hanya jadi pengamat saja.