Gara-gara Chip Semikonduktor, Mobil BMW dan MINI Inden Hingga Satu Tahun Serta Terpaksa Dipangkas Fiturnya

Naufal Shafly - Jumat, 10 Juni 2022 | 06:53 WIB

Iluatrasi MINI Electric. Mobil listrik pertama MINI di Indonesia. (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Krisis chip semikonduktor masih melanda industri otomotif dunia, termasuk Indonesia hingga saat ini.

Sejumlah pabrikan turut terdampak dari krisis ini, salah satunya adalah BMW Group Indonesia.

Menurut Direktur Komunikasi BMW Group Indonesia, Jodie O'tania, krisis chip semikonduktor membuat produksi sejumlah model menjadi terhambat.

Efeknya, antrean unit atau inden menjadi semakin mengular.

Terutama untuk unit yang diimpor secara utuh atau istilah lainnya completely built up (CBU).

“Beberapa model terutama CBU itu terpengaruh dan inden. Kalau untuk model Indonesia (CKD/ completely knocked down), ada beberapa tapi tidak signifikan,” kata Jodie di Jakarta Utara, Rabu (8/6/2022).

Bahkan, untuk model dengan kategori special edition indennya bisa mencapai satu tahun.

“Beberapa model untuk Mini, indennya satu tahun,” ucap Head of MINI Asia, Kidd Yam.

Selain itu, Jodie mengatakan pihaknya terpaksa memangkas beberapa fitur karena kelangkaan chip semikonduktor ini.

Baca Juga: Bikin Produksi Terhambat, Krisis Chip Semikonduktor Ternyata Justru Bawa Berkah Bagi Pasar Mobil Bekas

“Jadi, ada fitur yang terpaksa dihilangkan karena masalah cip (semikonduktor). Tapi fitur itu tidak esensial, melainkan fitur tambahan,” ucap Jodie.

Namun, ketika ditanya lebih lanjut mengenai fitur apa yang disunat, Jodie lagi-lagi tidak mau menjelaskan secara spesifik.