Sirkuit Formula E Jakarta Dapat Pujian dari Pembalap, Tapi Berharap Permukaan Aspal Bisa Lebih Baik Saat Balapan

Muhammad Rizqi Pradana - Selasa, 7 Juni 2022 | 16:10 WIB

Para pembalap puji sirkuit Formula E Jakarta, tapi berharap kondisi permukaan lintasan bisa lebih baik saat balapan. (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - Dinilai sudah cukup baik, beberapa pembalap ingin kondisi permukaan aspal Sirkuit Ancol yang dipakai Jakarta E-Prix 2022 lebih baik lagi.

Seperti yang diketahui, ajang dunia balap mobil listrik Formula E Jakarta 2022 sukses digelar pada Sabtu (4/6/2022) akhir pekan kemarin.

Formula E Jakarta 2022 bisa dibilang merupakan seri yang cukup unik, pasalnya jadi satu di antara tiga balapan yang digelar di sirkuit semi-permanen, selain Jerman dan Meksiko.

Bahkan sirkuit dengan nama resmi Jakarta Internasional E-Prix Circuit (JIEC) ini menuai pujian dari sejumlah pembalap, seperti Andre Lotterer dari tim Porsche dan Nyck De Vries yang membela tim Mercedes.

“Sirkuitnya sangat bagus, Formula E Operations (FEO) dan Jakarta telah bekerja dengan baik untuk menciptakan sirkuit Formula E permanen pertama yang ada di tengah kota,” ujar Lotterer kepada GridOto.com, Sabtu (4/6/2022).

Hal senada juga diungkapkan De Vries, yang mana dirinya mengaku sangat menikmati balapan Formula E Jakarta 2022.

“Saya suka sirkuit ini, karena saya bisa menjaga momentum dan memberikan flow yang lebih baik untuk balapan dan lintasannya,” kata De Vries dalam kesempatan yang sama.

Walaupun menuai beragam pujian, bukan berarti Sirkuit Formula E Jakarta lepas dari kritik dan saran dari para pembalap.

Salah satunya adalah permukaan aspal yang cukup bergelombang, terutama di lintasan lurus utama.

Baca Juga: Cuaca Panas Bikin Pembalap Ketar-ketir di Formula E Jakarta 2022, Salah-salah Bisa Jadi Gagal Finish

Enggak cuma itu, kondisi permukaan aspal sirkuit yang berdebu tampaknya lebih menyorot perhatian para pembalap.

Pembalap tim Venturi yang juga finish ketiga di Formula E Jakarta 2022, Edoardo Mortara, jadi salah satu yang cukup vokal mengenai masalah tersebut.

Kondisi permukaan aspal yang berdebu, menurutnya menghalangi pembalap untuk menyuguhkan balapan yang lebih seru lagi.

F.Yosi/OTOMOTIF
Sirkuit Formula E Jakarta terlihat berdebu saat balapan berlangsung. Beberapa pembalap merasakan punya dampak.

“Karena hanya ada satu racing line (yang bersih dari debu), dan kami tidak bisa memacu mobil di luar line tersebut,” ujar Mortara kepada Gridoto.com setelah balapan.

“Kalau kami masih memaksa maka kami akan kehilangan grip, apalagi banyak tyre marble (serpihan ban) sehingga tidak ada ruang untuk melakukan kesalahan,” imbuhnya.

Sentimen serupa dilayangkan rekan setim Nyck De Vries di tim Mercedes-EQ, Stoffel Vandoorne.

“Permukaan treknya kurang bagus, ada cukup banyak debu dan tyre marble yang membuat kami kesulitan membalap dengan ketat,” ujarnya kepada GridOto.com dalam kesempatan yang sama.

“Hanya ada beberapa tikungan di mana kami yakin bisa melakukan overtake, dan sisanya kami tidak bisa melakukan apa-apa,” lanjutnya.

Meski demikian, baik Mortara dan Vandoorne sama-sama cepat meyakinkan bahwa kondisi tersebut belum menjadi masalah yang sangat fatal untuk mereka.

Maklum, para pembalap Formula E memang lebih terbiasa membalap di sirkuit jalanan dengan kondisi aspal yang bisa dibilang jauh dari kata ‘mulus.’

Pradana/GridOto
Stoffel Vandoorne (Mercedes-EQ) di Formula E Jakarta 2022.

Mortara mengatakan bahwa kondisi aspal di Formula E Jakarta 2022 merupakan bagian dari tantangan dalam seri balap mobil listrik tersebut.

Sementara Vandoorne mengatakan bahwa di bawah lapisan debu tersebut, permukaan aspal JIEC memberikan grip yang cukup bagus.

“Permukaannya memang berdebu, namun di sirkuit lain pun seperti itu keadaannya. Sehingga untuk saya itu sudah biasa,” tutur Vandoorne.

“Tapi kalau kondisinya bisa lebih baik dan balapannya lebih seru, ya kenapa tidak?,” tutupnya.