Awas Bahaya Curangin Aturan Tekanan Ban MotoGP, Kasus Ban Jebol Loris Baz Jadi Peringatan

Rezki Alif - Jumat, 13 Mei 2022 | 19:19 WIB

Loris Baz crash gara-gara tekanan ban yang rendah (Rezki Alif - )

GridOto.com - MotoGP Prancis 2022 akhir pekan ini diramaikan dengan kabar kecurangan beberapa tim soal aturan tekanan ban.

Hal itu terungkap dari data tekanan ban balapan MotoGP Spanyol 2022, di mana Pecco Bagnaia yang menang balapan menjadi salah satu yang diduga melanggar aturan tersebut.

Selama 25 lap balapan, ban depan Pecco tidak satu lap pun berada di atas ambang batas tekanan ban yang diperbolehkan.

Ban Pecco selalu berada di bawah batas ambang dalam 25 lap, padahal sudah diasumsikan tetap mengalami pengingkatan tekanan karena pemuaian selama balapan.

Sudah lama MotoGP menerapkan batas 1.9 bar (27,6 psi) pada ban slick depan dan 1.7 bar (24,6 psi) pada ban belakang.

Ada rumor bahwa mekanik sengaja mengurangi tekanan ban demi mendapat grip ban yang lebih baik, meskipun Ducati akhirnya angkat bicara dan membantah rumor ini.

Karena beberapa alasan, aturan soal tekanan ban ini disebut masih kurang kuat untuk menjerat pembalap ataupun tim untuk mendapat penalti makanya Pecco tetap dinyatakan sebagai pemenang.

Praktik pengurangan tekanan ban ini kabarnya sudah sejak lama terjadi, padahal tindakan semacam ini sangat berbahaya.

Kasus Loris Baz pada 2016 lalu seharusnya jadi pengingat bahayanya mengakali tekanan ban ini.

Baca Juga: Heboh, Beberapa Tim Diduga Curangi Aturan Tekanan Ban Sampai Bikin Geger MotoGP Prancis 2022

Pada tes pramusim MotoGP di Sepang 2016 silam, terjadi kecelakaan parah yang dialami Loris Baz yang kala itu membela Avintia.

Baz yang sedang melaju di trek lurus hingga kecepatan 290 km/jam, tiba-tiba terjatuh hingga motornya rusak parah.

Tidak ada permasalahan teknis dari mesin ataupun elektronik yang menyebabkan Baz kecelakaan.

Tapi ternyata terjadi gara-gara tekanan ban motor Ducati Desmosedici yang dipakainya berada di bawah standar yang ditetapkan Michelin.

Terlihat jelas dari kondisi ban yang pecah dari motor Baz.

Kabarnya tim Avintia sengaja mengurangi tekanan ban dalam jumlah tertentu, meskipun pada akhirnya Michelin lah yang kena karena tim membantahnya.

Setelah kecelakaan kontroversial, MotoGP mewajibkan adanya sensor tekanan udara untuk mengawasi masalah tekanan ban ini.

MCN
Sensor tekanan ban motor MotoGP

Di MotoGP Prancis 2022 akhir pekan ini, Piero Taramasso selaku bos Michelin juga memberikan peringatan buat tiap tim soal tekanan ban ini.

Selain berbahaya, Taramasso juga tak yakin pengurangan tekanan ban ini berbanding lurus dengan performa.

"Mengurangi tekanan udara pada ban tidak begitu begitu saja memberikan keuntungan, harus ada data untuk membuktikannya. Batas minimal yang kami ajukan dan telah disetujui FIM adalah angka paling ideal, jika berbicara soal grip ban," ujar Taramasso dari GPOne.com.

"Apa yang terjadi antara mobil dan motor berbeda, karena grip motor lebih kecil, jadi tekanan rendah malah akan mengganggu performa motor," tegasnya.