Mengenal Bahaya Highway Hypnosis Saat Mengemudi, Bisa Terjadi Meski Sudah Cukup Tidur

Wisnu Andebar - Selasa, 1 Februari 2022 | 13:30 WIB

Ilustrasi jalan tol (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - Saat mengemudi jarak jauh seperti di jalan tol, sopir berpotensi mengalami highway hypnosis atau berkurangnya konsentrasi tanpa sadar.

Dalam kondisi ini, biasanya pikiran pengemudi teralihkan sesaat, yang bisa menjadi pemicu terjadinya kecelakaan fatal.

Menurut Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000, profil jalan bebas hambatan atau tol hampir selalu lurus, monoton, dan pemandangannya tidak ada yang menarik.

"Seperti hilang kesadaran akibat dihipnotis, highway hypnosis bisa dialami siapa saja meskipun sudah cukup tidur atau istirahat lantaran tercipta akibat lingkungan berkendara yang membosankan," kata Nur Imansyah dalam keterangan resminya, Senin (31/1/2022).

Ia melanjutkan, highway hypnosis dapat dihindari dengan beberapa cara, salah satunya adalah tetap fokus dan tidak terlalu banyak memikirkan hal di luar mengemudi mobil.

"Ingat, berdasarkan perhitungan aritmetika, pikiran yang teralihkan selama dua detik pada kecepatan 80 km/jam bisa membuat kehilangan kendali mobil sejauh lebih dari 44 meter,  sudah cukup untuk memicu kecelakaan fatal seperti menabrak pembatas jalan atau bagian belakang mobil lain," terangnya.

Langkah pencegahan berikutnya adalah dengan mengatur posisi duduk senyaman mungkin, namun tetap mengutamakan keselamatan dengan memakai sabuk pengaman.

Pengemudi juga dapat senam ringan untuk mengurangi kelelahan dan tidak cepat bosan, bisa dengan menggerakkan leher ke kiri dan kanan serta atas dan bawah, termasuk tangan dan badan supaya tidak kaku dan tetap rileks.  

Kemudian, mendengarkan musik kesukaan disebutkan juga dapat menjaga konsentrasi dan membuat tubuh lebih nyaman saat mengemudi mobil.

Baca Juga: Kandidat Ruas Jalan Tol Terpanjang di Indonesia, Tol Getaci Telan Investasi Rp 56 Triliun, Ditargetkan Rampung 2029

Namun, atur volume musik jangan terlalu keras agar tetap dapat mendengarkan suara dari lingkungan sekitar mobil untuk mengantisipasi keadaan. 

Lebih lanjut Nur Imansyah mengungkapkan, supaya tidak cepat bosan, sempatkan menengok kondisi di belakang mobil melalui spion tengah dan samping, yang juga berguna untuk memantau kondisi. 

"Jangan paksakan mengemudi, segera istirahat di rest area kalau telah berkendara selama maksimal tiga jam untuk mengurangi badan letih dan rasa bosan," ujarnya.

Ia menambahkan, pastikan juga kondisi mobil dalam keadaan prima dengan melakukan servis tiap enam bulan.

"Dengan begitu, pikiran tetap tenang tanpa mengkhawatirkan kondisi mobil," pungkasnya.