Pameran Kendaraan Listrik IEMS 2021 Bakal Diikuti 30 Perusahaan, Toyota Hingga Gesits Dipastikan Hadir

Wisnu Andebar - Jumat, 12 November 2021 | 14:15 WIB

motor listrik Gesits (Wisnu Andebar - )

Baca Juga: Tumbuhkan Minat Masyarakat Gunakan Kendaraan Listrik, Pameran IEMS Digelar 24-26 November 2021

Selain itu juga sebagai wadah transaksi penjualan kendaraan listrik, sekaligus untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan kendaraan listrik di Indonesia.

Barman melanjutkan, BRIN menjadi satu-satunya badan yang fokus mengembangkan riset dan teknologi setelah terjadi peleburan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

"Sebelumnya BPPT hanya 3.000 orang, sekarang dengan peleburan empat lembaga tersebut total menjadi 12.500 SDM terhitung Januari 2021," bebernya.

"BRIN akan menjadi badan yang lebih besar lagi sehingga kegiatan riset, pengkajian, dan penerapan teknologi semakin fokus, khususnya Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) menjadi salah satu yang kami siapkan ekosistemnya dari industri, infrastruktur, dan didukung periset sebagai mitra," sambungnya.

Menurutnya, ada beberapa hal menarik di BRIN, yaitu untuk mengedepankan kolaborasi bahwa industri bisa melihat BRIN sebagai partner, bukan lagi sebagai laboratorium uji semata.

Ke depan, laboratorium itu digunakan untuk bekerja sama dengan industri swasta. Oleh karena itu, industri dapat memanfaatkan fasilitas laboratorium BRIN.

"Kami siapkan satu area test drive dengan lokasi sangat layak dan luas, lahan uji coba charging station, sehingga visitor bisa melihat teknologi charging kendaraan listrik," imbuhnya.

Sebagai informasi, pameran kendaraan listrik yang digelar untuk kedua kalinya ini turut didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian ESDM.

Kemudian Kementerian Perhubungan, Dewan Energi nasional (DEN), PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), PT LEN Industri (Persero), dan PT Wijaya Karya Industri Manufaktur (WIMA).