Benarkah Merek Memengaruhi Harga Jual Kembali Sebuah Motor? Begini Kata Pedagang Motkas

Wisnu Andebar - Selasa, 28 September 2021 | 17:20 WIB

Ilutrasi motor bekas (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - Banyak faktor yang dipertimbangkan oleh seseorang ketika ingin membeli motor, salah satunya ialah resale value atau nilai jual kembali.

Semakin sedikit penurunan atau depresiasi harga, maka resale value motor tersebut semakin baik.

Namun, ada beberapa hal yang memengaruhi resale value sebuah motor.

"Pertama, faktor yang memengaruhi resale value adalah kekuatan brand atau merek motor itu sendiri," kata Wisnu Alam, Person in Charge (PIC) showroom motor bekas Antara Motor kepada GridOto.com belum lama ini.

Dirinya menjelaskan, kekuatan brand yang memengaruhi resale value bisa dicontohkan dari nilai jual kembali Yamaha Mio M3 dan Honda BeAT.

Meski harga barunya bersinggungan yakni mulai Rp 16 jutaan, tapi untuk harga bekasnya Yamaha Mio M3 lebih jatuh walaupun kondisi dalam kondisi masih bagus.

"Untuk Honda BeAT lansiran 2019 kami masih jual Rp 12,8 juta. Sedangkan Yamaha Mio M3 2019 kami jual Rp 10,3 juta," sambungnya.

Lebih lanjut, faktor lain yang berpengaruh terhadap resale value adalah kondisi dan kualitas motor.

Baca Juga: Mau Tampil Gaya Dengan Motor Sport Bekas Harga Rp 7 Jutaan, Berikut Pilihannya

Baca Juga: Tips Beli Motor Bekas, Ini Penyebab Motor Susah Pindah Gigi

"Harga jual tinggi tentunya unit harus orisinal mulai dari bodi hingga mesin. Kecuali memang modifikasi hedon di motor-motor sport, itu bisa lebih tinggi dari motor yang orisinal harganya," imbuhnya.

"Kemudian jarak tempuh dan pajak juga jadi faktor yang bisa bikin harga jual masih tinggi," tuturnya lagi.

Wisnu menambahkan, pembeli zaman sekarang lebih banyak yang memilih unit harga jual lebih tinggi dengan kondisi bagus, dibandingkan beli unit murah tapi kondisi apa adanya.

"Kami juga tentunya selektif dalam memilih motor untuk dijual kembali. Kondisi motor adalah faktor utama, kalau bagus kami beli lebih tinggi," pungkasnya.