Figur - Larry Asnan, Chief Yamaha DDS Bali, Ternyata Banyak Bule Beli Motor Buat Dijadiin Rental

Muhammad Mavellyno Vedhitya - Senin, 27 September 2021 | 16:05 WIB

Larry Asnan, Chief Yamaha DDS Bali (Muhammad Mavellyno Vedhitya - )

GridOto.com - Melalui Yamaha Yard Built, Yamaha DDS Bali menggandeng para builder lokal untuk melakukan custom pada XSR 155.

Larry Asnan, Chief Yamaha DDS Bali mengakui sangat bersyukur karena dengan adanya Yamaha XSR di Bali dapat mendorong penjualan.

"Kami bersyukur dengan adanya XSR ini lumayan ya, lumayan market klasik-klasik di kota dapat," ujar pria yang akrab disapa Larry kepada GridOto.com di Bali.

Meski tidak sebesar penjualan Yamaha NMAX dan Yamaha Lexi, Yamaha XSR juga mendapat tempat tersendiri bagi konsumen Bali.

"Kalau penjualan per tipe Yamaha XSR di Bali lumayan lah ya," katanya.

Seperti yang kita tahu, Pulau Dewata dikenal dengan daya tarik wisatanya bagi para turis mancanegara.

Tidak sedikit kita melihat Warga Negara Asing (WNA) yang lalu lalang menggunakan motor di Bali.

Menariknya, diakui Larry ternyata banyak pula WNA yang membeli motor untuk dijadikan rental.

Baca Juga: Figur - AKBP Argo Wiyono, Ditunjuk Jadi Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya

Baca Juga: Figur - Ayong Jeo, Dari Teknisi Tape Mobil hingga Jadi Ketua GATOMI yang Sukses Kembangkan Kramat Motor Selama 30 Tahun Lebih

Dok.GridOto.com

"Bule banyak beli buat rental, jadi banyak bula yang bikin penyewaan motor," ungkap Larry.

6 tahun sudah berada di Bali, Larry berpengalaman soal para WNA yang memang membeli motor untuk disewakan ini.

Biasanya, motor yang dibeli ini tidak disewakan kepada wisatawan lokal, melainkan komunitasnya yang datang dari mancanegara.

"Dia sewain ke komunitasnya dia, jadi misal banyak orang-orang Rusia yang datang, nah dia yang merangkul," jelas pria asli Semarang, Jawa Tengah ini.

Namun, membeli motor di Indonesia bagi WNA memiliki masalah tersendiri, karena tidak memiliki KTP Indonesia sebagai persyaratan kredit.

Untuk itu, para WNA harus membeli motor secara cash dengan menggunakan mata uang rupiah.

"Bule itu gak habis mikir bayarnya tunai aja sudah, lagi juga dia kan mau kredit nggak bisa karena KTP-nya bukan Indonesia, dan harus pakai rupiah," tuturnya.

Lebih lanjut, alasan lain WNA lebih memilih membeli motor daripada menyewa adalah karena ada yang long stay (1-2 bulan) di Bal.

Baca Juga: Resya Napitupulu, Inovasi Pasang Turbo Tanpa Piggyback di Indonesia

Baca Juga: Figur - Arief Syarifudin, Marketing and PR Director MG Motor Indonesia, Berjuang Meredefinisi Ulang Ekspektasi Konsumen Indonesia

Dok.GridOto.com
Larry Asnan, Chief Yamaha DDS Bali

"Daripada dia sewa mending dia beli, dia kan biasanya long stay (1-2 bulan)," bebernya.

Pasalnya, ongkos beli dengan perawatannya menurut Larry lebih enak mereka membeli motor saja.

Jadi, banyak WNA yang datang ke FLagship Yamaha ternyata sudah direkomendasikan oleh temannya sebelum membeli.

Nah, kalau misalkan WNA tersebut sudah selesai liburan motornya dikemanain ya?

Dijelaskan oleh Larry, kebanyakan motor tersebut akan dijual atau diberikan kepada kenalannya di Bali untuk di rawat.

"Kalau misalnya dia cabut (pulang ke Negaranya) itu motor bisa dikash ke pacarnya, temannya, atau mungkin dia jual," tutup Larry.