Pulang dari Jepang, Kemenperin Kantongi Komitmen Investasi dari Suzuki, Honda, Toyota dan Mitsubishi

Naufal Shafly - Jumat, 12 Maret 2021 | 14:20 WIB

Pertemuan Kemenperin dengan pabrikan otomotif Jepang (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Setelah dua hari melakukan kunjungan kerja ke Jepang, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengklaim mendapatkan komitmen investasi dari beberapa perusahaan otomotif.

Dalam pertemuan dengan para pabrikan otomotif Jepang, Menperin turut menyampaikan kebijakan, program, dan proyek baru yang ada di Indonesia, seperti Undang-undang Cipta Kerja, substitusi impor, serta relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

“Pertemuan berjalan dengan baik dan membawa kabar gembira, karena beberapa perusahaan otomotif besar dan petrokimia menyatakan komitmen berinvestasi di Indonesia,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, dalam keterangan resminya, Kamis (11/3).

Menperin menuturkan, dari pertemuan dengan prinsipal Honda Motor Company.Ltd, perusahaan tersebut berkomitmen menanamkan investasi sebesar Rp 5,2 triliun.

Baca Juga: Kemenperin Angkat Bicara Soal Industri Bus Indonesia Saat Pandemi, Ada Hasil Positif?

Selain itu, Suzuki Motor Corporation berencana menginvestasikan Rp 1,2 triliun.

Serta, Toyota Motor Corporation merealisasikan investasi yang sudah ada, yaitu sekitar Rp 28 triliun. Kemudian, Mitsubishi Motors Corporation menyampaikan rencana investasi Rp 11,2 triliun.

“Investasi Honda termasuk untuk pengembangan kendaraan model baru. Honda juga memiliki komitmen untuk ekspansi pengembangan ekspor komponen kendaraan yang diproduksi di Indonesia sebagai bagian global supply chain bagi sembilan negara, di antaranya, Malaysia, Vietnam, Thailand, Pakistan, Arab Saudi dan Jepang sendiri,” sebut Menperin.

Menurut Menperin, Honda juga akan memindahkan fasilitas produksi yang ada di India ke Indonesia, sekaligus berkomitmen untuk melakukan pengembangan mobil listrik di tanah air.

Baca Juga: Kemenperin, Asosiasi dan Karoseri Beberkan Plus Minus Bus Listrik di Indonesia Saat Ini, Masih Banyak PR?