6 Perilaku Pengemudi yang Bisa Memperpendek Usia Pakai Ban Mobil

Dwi Wahyu R. - Rabu, 1 Juli 2020 | 20:00 WIB

Pengemudi profesional melakukan manuver pengereman mobil dengan dan tanpa ESP® dari Bosch saat uji k (Dwi Wahyu R. - )

Mengemudi dengan agresif antara lain adalah berakselerasi hingga ban spin, menikung dengan kencang dan kerap melakukan hard braking.

Perilaku seperti ini bisa merusak tapak ban.

Yang bisa terjadi adalah keausan pada satu titik (spot wear) yang membuat ban tak lagi bundar atau terkikis secara tidak wajar (thread chipping).

Radityo Herdianto
Indikator Load Index dan Speed Rate Ban Mobil

Baca Juga: Ini Rahasia yang Bikin Ban Mobil Isi Angin Nitrogen Terasa Lebih Empuk

4. Membawa Beban Melampaui Load Index Ban Mobil

Load index adalah kemampuan ban dalam menopang beban.

Rumusnya, semakin tinggi load index, maka semakin tinggi kemampuan menerima bebannya.

Bila ban menahan beban melebihi load index­nya bisa mempercepat keausan tapak dan bahkan merusak dinding ban.

Anton/Gridoto
Kerikil di tapak ban mobil

Baca Juga: Jangan Disepelekan, Inilah 4 Pertanda Ban Mobil Harus Diganti Baru

5. Membiarkan Kerikil di Tapak Ban

Batu kecil atau kerikil kerap ditemui di sela­sela telapak ban.

Jangan sepelekan karena tajamnya kerikil dapat merobek ban dan menyebabkan air masuk ke dalam kontruksi ban.

Dalam jangka panjang, kondisi ini akan merusak kontruksi anyaman kawat baja dalam ban akibat korosi.

Buku pedoman Toyota Avanza
Rotasi ban Toyota Avanza jika ban cadangan berbeda ukuran

Baca Juga: Sering Pakai Semir Ban Mobil Ternyata Banyak Efek Negatifnya Lho

6. Tidak Melakukan Rotasi Ban Secara Berkala

Rutin melakukan rotasi termasuk salah satu cara untuk memperpanjang usia pakai ban.

Rotasi ban mencegah terjadinya keausan tidak merata pada ban.

Penukaran sebaiknya dilakukan setiap 5.000 km.