Ini Efek Pakai Oktan Bensin Lebih Rendah atau Tinggi Dari Rekomendasi Pabrikan

Uje - Minggu, 28 Juni 2020 | 09:40 WIB

Ilustrasi isi bensin (Uje - )

GridOto.com - Pemilik motor wajib tahu berapa angka Research Octane Number (RON) yang cocok atau direkomendasikan pabrikan untuk motornya.

Cara mengeceknya pun cukup mudah, enggak perlu repot-repot harus menghitung angka rasio kompresi mesin motor terlebih dahulu.

"Paling gampang ya cek di buku panduan pemilik, tapi memang terkadang pemilik suka tidak baca buku ini," buka Endro Sutarno selaku Technical Service Division PT. Astra Honda Motor.

Padahal kalau pakai bensin yang tidak sesuai, entah oktan-nya lebih rendah atau lebih tinggi tentu ada efeknya buat mesin.

Baca Juga: Upgrade Yamaha XMAX Jadi 300 Cc Disarankan Ganti Intake, Ini Penjelasannya

"Kalau terlalu rendah ini efeknya mulai gejala knocking atau ngelitik karena bensin terbakar lebih dahulu sebelum ignition," ucap Endro dalam sesi Ngobrol Virtual (NGOVI) garapan GridOto, pada hari Sabtu 27 Juni 2020.

"Mesin jadi lebih panas kalau oktan terlalu rendah karena proses pembakaran tidak tepat," ungkapnya.

"Efeknya dalam jangka panjang piston dan blok silinder bisa bermasalah seperti baret, atau gampangnya mesin jadi jebol," wantinya.

Kalau bensin pakai oktan bensin terlalu tinggi dari anjuran tentu juga bikin masalah.

Baca Juga: Selain Aki Tekor, Ini Penyebab Idling Stop System Honda Tidak Berfungsi

Ryan/GridOto.com
permukaan kepala piston ditumpuki kerak karbon

"Bensin tidak terbakar sempurna dan efeknya bikin tumpukan kerak karbon," lanjutnya.

"Secara performa mesin juga tidak terlalu maksimal, emisi yang dihasilkan juga bisa lebih tinggi," tutupnya.

Nah, makanya jangan menebak-nebak bensin apa yang harus dipakai ya. 

Cek aja langsung di buku panduan, karena banyak kerugian yang akan kalian dapatkan jika pakai bensin tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan.