'Babak Belur' Karena PSBB Diperpanjang, Pedagang Mobil Bekas Mulai Teriak

Muhammad Ermiel Zulfikar - Selasa, 28 April 2020 | 18:30 WIB

Ilustrasi. penjualan mobil bekas di WTC mangga dua (Muhammad Ermiel Zulfikar - )


GridOto.com - Perpanjangan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta hingga 22 Mei 2020 menadatang, menambah luka dalam bagi para pedagang mobil bekas.

Herjanto Kosasih, selaku Manager Pemasaran Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua mengatakan, mereka terpaksa menututup lebih lama lagi usahanya lantaran tidak termasuk usaha yang dikecualikan.

"Sejak 13 April (2020) kalau enggak salah, awal PSBB," tutur Herjanto saat dihubungi GridOto.com melalui panggilan suara, Senin (27/4/2020).

"Kan tutup kami, ya otomatis tidak ada penjualan lah. Lagian kalau kami jualan siapa yang mau beli," imbuhnya.

Baca Juga: Lagi Cari Mobil Bekas 7-seater Harga Rp 50 Jutaan? Ini Lima Pilihan yang Bisa Dilirik! 

Herjanto menilai, penjualan mobil bekas ini berbeda dengan sektor usaha lainnya karena tidak melibatkan banyak orang dalam satu tempat.

Maka dari itu, seharusnya mereka dikecualikan oleh pemerintah dan mendapatkan izin beroperasi selama kebijakan PSBB ini berlangsung.

"Tapi ya seharusnya jualan ya jualan aja enggak ada masalah, kalau orang beli mobil kan bukan kayak beli sembako atau gimana, itu kan yang beli paling satu dua orang," papar Herjanto seraya menjelaskan.

"Sepanjang ada social distancing kemudian mereka pakai masker harusnya sih enggak ada masalah jualan mobilnya. Minimal yang tidak bersentuhan langsung dengan orang banyak boleh gitu kan, dipilah-pilah bisnisnya," lanjutnya.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, mobil88 Hadirkan Layanan COD, Simak Keuntungannya

Tidak hanya itu, dengan dilarangnya pedagang mobil bekas untuk beroperasi secara tidak langsung menimbulkan efek domino terhadap rantai aktivitas bisnisnya, khususnya bagi para pekerja sektor.

"Bukan hanya pedagangnya saja, tapi pekerja sektor yang terlibat dalam bisnis mobil ini kan banyak. Misalnya biro jasa, tukang poles, bengkel, kemudian tukang aksesori mobilnya, tukang bersih-bersih itu kan sangat banyak yang kena," papar Herjanto lagi.

"Tapi ya bagaimana, SK Gubernurnya di luar 11 item kok," tuturnya.

Belum lagi instruksi pemerintah terkait larangan mudik, yang juga diakuinya memukul pendapatan pengusaha mobil bekas.

Baca Juga: Mobil Bekas Toyota Innova Diesel Banyak Diburu, Harga Pasaran Masih Setinggi Ini

Kendati tidak menjabarkan secara rinci, namun Herjanto meyakini potensi melonjaknya pendapatan yang biasa diraup selama bulan ramadan ini pun menguap.

"Ngomongnya susah ya, dibilang rugi juga belum tentu rugi. Tapi yang pasti kan opportunity-nya yang hilang," ungkap Herjanto.

"Sekarang kan mustinya penjualan kami lagi banyak-banyaknya menjelang lebaran, tapi karena adanya pandemi Covid-19 ini ditambah larang mudik otomatis orang enggak ada yang beli mobil," tutupnya.