Emotional Challenge Bisa Sebabkan Kecelakaan, Pengguna Mobil 'Akhir Pekan' Wajib Tahu!

Harun Rasyid - Rabu, 22 April 2020 | 07:05 WIB

BMW M3 (Harun Rasyid - )

Baca Juga: Mobil Mewah Bertenaga Besar Sering Kecelakaan di Dalam Tol, Begini Tanggapan BMW Group Indonesia

Seharusnya harga dan biaya yang tinggi untuk membeli mobil sport membuat pemiliknya mengetahui karakter dan kondisi kendaraannya.

"Karena sudah hobi dan jadi bidang yang disenangi, harusnya pemilik mengerti karakter mobil sportnya. Meski sehari-hari dia pakai mobil biasa yang tidak kencang. Selain itu, harganya yang mahal juga membuat pemilik mobil harusnya lebih hati-hati saat berkendara," ucap Neliana.

Neliana juga menyebut, kemungkinan untuk terjadi kecelakaan karena pemiliknya tidak paham bagaimana mengemudikan sebuah mobil sport begitu kecil.

"Kecelakaan akibat pemiliknya tidak paham mengemudikan mobil sport kemungkinannya kecil. Dari awal beli, alasan pemilihan merek, model, sampai tipenya dia pasti cari tahu dahulu. Meskipun memang, tidak sembarang orang yang bisa mengendalikannya saat kondisi kecepatan tinggi," terangnya.

Baca Juga: Tabrak Pembatas Jalan Tol Hingga Terjun ke Parit, Ini Dia Rentetan Kecelakaan Pengguna BMW di Indonesia

Namun demi menghindari kecelakaan akibat human error, Psikolog Anak, Remaja dan Dewasa tersebut membagikan sarannya.

"Yang jelas sebelum pergi berkendara, pengemudi harus dalam keadaan sehat. Baik fisik maupun mental. Tidak mengkonsumsi Narkotika dan minuman beralkohol," ucap Neliana.

"Setelah itu fokus mengemudi dengan tidak sambil menelpon, bermain gadget, dan yang tidak kalah penting, kondisi mobil harus sehat juga," tambahnya.

Neliana menambahkan, berdasarkan penelitian memang, aksi kebut-kebutan di jalan banyak dilakukan seseorang dengan usia produktif, yaitu antara 17 tahun hingga 30 tahunan.