Kirsten Landman, Wanita Afrika Pertama yang Menyelesaikan Reli Dakar dengan Sepeda Motor

Laili Rizqiani - Rabu, 15 April 2020 | 20:33 WIB

Kirsten Landman, wanita asal Afrika Selatan menjadi wanita pertama yang berhasil menyelesaikan reli Dakar dengan sepeda motor (Laili Rizqiani - )

GridOto.com - Kirsten Landman, wanita Afrika pertama yang berhasil menyelesaikan Reli Dakar dengan sepeda motor.

Lahir di Kwa-Sulu Natal, sebuah wilayah pesisir di Afrika Selatan, Kirsten Landman telah menjadi salah satu pembalap enduro terbaik dari Afrika.

Enduro bentuk balap motor yang berlangsung di sirkuit off-road (lintasan tanah), seperti gunung atau bukit dan biasanya didominasi para pria.

Namun Landman sepertinya mematahkan anggapan bahwa balap enduro tidak hanya untuk pria, ia bahkan mendapatkan tempatnya di podium di berbagai acara internasional yang ekstrem.

Baca Juga: Kenalan Sama Giti Angels, Tim Balap Yang Semua Anggotanya Wanita

Wanita berumur 29 tahun itu telah menyelesaikan balapan seperti Roof of Africa, Redbull Braveman dan Redbull Sea to Sky, dan yang terbaru ia telah menyelesaikan Reli Dakar 2020 di Arab Saudi, Januari lalu.

"Dakar adalah puncak dari olahraga motor, ini adalah puncak dari dua roda," kata Landman kepada CNN.

Para pengendara menempuh jarak yang sangat melelahkan, yaitu sejauh 8.000 kilometer dalam waktu 12 hari.

Baca Juga: Sempat Kritis Usai Kecelakaan di Reli Dakar 2020, Edwin Straver Meninggal Dunia

Berbagai latihan fisik dan mental telah dilakukan oleh Landman untuk dapat turut serta dalam ajang ini, ia juga harus belajar cara memperbaiki sepeda motornya kalau-kalau rusak saat balapan.

Kirsten Landman
Kirsten Landman di ajang Reli Dakar 2020

Kerja kerasnya terbayar, ia berhasil finish di tempat ke-55 dan menjadi wanita Afrika pertama yang berhasil menyelesaikan rute ini bersama dengan wanita Afrika lainnya yaitu Taye Perry yang berada di peringkat ke-77.

Kecintaan Landman pada balap sudah dimulai sejak ia kecil.

Pada usia delapan tahun, ia sudah mengendarai motor bersama saudara dan pamannya.

Baca Juga: Jadi Pembalap Wanita di MotoE, Maria Herrera Suka Balapan Sejak Kecil

"Aku tumbuh sebagai gadis tomboi. Aku selalu ingin melakukan apa yang anak laki-laki lakukan, bahkan aku punya gambar KTM Essex 50 di dinding kamarku," ujar Landman mengenang masa kecilnya.

"Itu adalah cinta pada pandangan pertama dan aku tahu ini yang ingin aku lakukan," tambahnya.

Ia mulai bersaing secara serius pada usia 14 tahun dan pada umur 20 tahun mendapat sponsor pertamanya.

Karier profesionalnya dimulai ketika ia memasuki enduro pertamanya pada 2012, The Roof of Afrika, sebuah acara tahunan yang berlangsung di Lesotho dan ia berhasil mendapat medali perunggu.

Baca Juga: Jika Ikutan Reli Dakar Lagi, Fernando Alonso Siap Untuk Menang

Pada tahun 2013, Landman hampir kehilangan nyawanya karena kecelakaan saat berlaga di Botswana, ia jatuh dengan kecepatan tinggi dan mendarat di tunggul pohon.

"Aku telah memotong pankreas usus kecilku. Melewati operasi selama 8 jam dan duduk selama 36 jam dengan rasa sakit di perutku," tuturnya.

Akibat kecelakaan itu, ia koma 11 hari dan mengatakan tidak akan kembali balapan, tapi 8 bulan kemudian ia kembali ke motornya.

"Pertanyaan yang sering aku tanyakan adalah mengapa aku kembali ke olahraga yang hampir merenggut nyawaku? Itu karena ini adalah hidupku, aku tidak tahu apa-apa lagi. Bagiku mengendarai sepeda motor membuatku bahagia," ucap Landman.

Baca Juga: Begini Kebahagiaan Biker Wanita Sedunia Setelah Lewati 79 Negara

Landman berharap kesuksesannya akan menginspirasi gadis-gadis muda lainnya untuk ikut olahraga ini.

"Aku melihat diriku sendiri sebagai perubahan dalam olahraga motor di seluruh dunia dan balap enduro. Apa yang aku lakukan semoga menunjukkan kepada gadis-gadis muda bahwa mereka juga bisa melakukannya," pungkasnya.