Mesin Mobil Jarang Dipanaskan Bisa Jadi Sarang Tikus, Mengapa?

Radityo Herdianto - Kamis, 16 April 2020 | 12:00 WIB

Ilustrasi. Perhatikan Komponen Karet Saat Cuci Mesin Mobil. (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Mobil jadi cenderung jarang dipakai selama pandemi virus Corona karena aktivitas masyarakat Indonesia yang menjadi terbatas.

Meski lebih sering terparkir diam di tempat tinggal, setidaknya mesin mobil tetap dipanaskan secara rutin.

Ternyata kalau mobil jarang dipakai, apalagi mesin mobil jarang dipanaskan ternyata bisa menjadi sarang tikus.

"Istilahnya mobil kelamaan ngejogrok itu cenderung dingin dan lembab, terutama di bagian kolong dan ruang mesin," ujar Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic kepada GridOto.com.

Menurut Hermas, kondisi ini membuat tikus tertarik untuk bersarang di area mobil tersebut karena sesuai dengan habitat tikus yang cenderung lembab, gelap, dan dingin.

Naufal Shafly
Engine Start Stop

Baca Juga: Pelek Nissan GT-R R35 Sudah Mumpuni, Upgrade Pelek Apa yang Cocok?

Jika mesin mobil dipanaskan secara rutin, setidaknya ada udara panas yang dihasilkan membuat area mobil terpencil tetap kering.

"Suara gemuruh dari mesin dan komponen mobil yang bekerja juga akan meminimalisir tikus mau menempati area mobil," terang Hermas.

Tentu kalau sampai ada tikus menempati di area mobil, risiko kerusakan mobil bisa terjadi karena selang atau kabel elektrikal putus karena digigit tikus.

Hermas menyarankan untuk selalu memanaskan mesin mobil minimal tiga hari sekali, sekaligus juga untuk menjaga sirkulasi oli mesin agar tidak ada pengendapan.

"Bisa juga ditaburi kapur barus atau kamper di sekitar bemper, kap mesin, atau bagian terpencil lainnya supaya tikus ogah masuk," tekan Hermas.