Jangan Diabaikan, Ini 3 Hal yang Bisa Bikin Aki Mobil Cepat Rusak

Dylan Andika - Selasa, 17 Maret 2020 | 17:00 WIB

Mengetahui Kondisi Aki Mobil Lewat Indikator (Dylan Andika - )

GridOto.comAki mobil pada umumnya dapat bertahan selama beberapa tahun sampai akhirnya kehilangan daya dan rusak.

Namun, jika tidak diperhatikan, aki mobil dapat mengalami kerusakan lebih cepat dari seharusnya.

GridOto.com merangkum ada 3 hal utama yang dapat menyebabkan aki mobil cepat rusak berdasarkan penjelasan dari Sahrudin, Quality Assurance PT Astra Otoparts.

Dapurpacu.com
Isi Ulang Air Aki

(Baca Juga: Jangan Tertukar, Air Aki Kemasan Merah dan Biru Punya Fungsi Berbeda)

1. Ketinggian Cairan Aki Tidak Dijaga

Sahrudin menjelaskan pada prinsipnya setiap jenis aki harus memiliki jumlah carian yang cukup agar tidak terjadi masalah.

“Kalau kekurangan air sampai pelat itu muncul di atas permukaan air, itu akan terjadi oksidasi,” jelasnya.

Pada saat pelat terkena oksidasi, maka pelat tidak dapat berfungsi.

“Akhirnya apa? Tegangan kita tidak akan dapat, kapasitas tidak akan dapat, akhirnya tidak bisa starter,” terangnya.

Sahrudin juga menjelaskan jika pelat sudah teroksidasi, penambahan air pun tidak akan bisa mengembalikan aki ke kondisi semula, sehingga tidak ada pilihan aki harus diganti dengan yang baru.

Ilustrasi mobil parkir di garasi rumah

(Baca Juga: Ini Sebab Mengapa Mobil Bensin dan Diesel Pakai Aki yang Berbeda)

2. Mobil Jarang Digunakan

Ketika mobil mati, beberapa komponen kelistrikan akan tetap menggunakan listrik dari aki mobil atau yang disebut dark current.

“Dark current itu dari misalnya ECU, kemudian juga alarm dan lain-lain,” terang Sahrudin.

Aki yang energinya terus menerus digunakan tanpa diisi kembali dapat menyebabkan sulfatisasi.

“Begitu sulfat terbentuk pada pelat itu, kemudian kita tidak kembalikan lagi, terjadi pengerasan,” jelasnya.

Pengerasan atau sulfatiasi akan menyebabkan pelat pada aki tidak dapat berfungsi, dan berujung umur pakai aki yang memendek.

Maka dari itu, ia menyarankan untuk selalu rutin menjalankan mobil agar aki mobil dapat secara teratur terisi kembali.

Hikmawan/GridOto.com
Ilustrasi sound system pada mobil

(Baca Juga: Ini Akibat Jika Aki Basah Sampai Kekurangan Air Aki, Rutin Dicek Ya)

3. Beban Kelistrikan Berlebihan

Sahrudin menjelaskan, sulfatisasi tidak hanya bisa terjadi pada mobil yang jarang digunakan, namun juga pada mobil yang ditambahkan aksesori secara berlebihan.

Penambahan aksesori misalnya seperti sound system, akan menambah beban daya bagi sistem kelistrikan.

Jika tidak diperhitungkan, maka kemampuan alternator dalam menyuplai listrik ke aki bisa menjadi lebih kecil daripada beban daya keseluruhan.

“Akhirnya baterai itu tidak pernah diisi, malah dipakai saja,” terangnya.