Blak-blakan Bosch: Nasib ECU 'Made in Indonesia' di Tengah Anjloknya Pasar LCGC

Naufal Shafly - Senin, 4 November 2019 | 21:15 WIB

Toto Suharto, Managing Director Robert Bosch Automotive. (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Sejak 2018, Bosch untuk pertama kalinya memproduksi Electronic Control Unit (ECU) di Indonesia.

Dirakit di pabrik mereka yang terletak di kawasan Cikarang, Jawa Barat dan diklaim sebagai ECU 'made in Indonesia' pertama.

ECU rakitan Cikarang tersebut diproyeksikan untuk kendaraan di segmen low cost green car (LCGC) seperti Toyota Calya, Toyota Agya, Daihatsu Sigra, Daihatsu Ayla, dan Datsun GO.

Kini, di tengah lesunya pasar LCGC Indonesia, bagaimana nasib ECU made in Indonesia tersebut?

(Baca Juga: Blak-blakan Ahmad Jayadi: Dirikan Bengkel AJM Karena Jenuh Balap Setahun Cuma Lima Kali)

Menanggapi hal ini, Toto Suharto, Managing Director Robert Bosch Automotive angkat bicara.

Menurutnya, secara market, LCGC penjualannya memang sedang menurun beberapa waktu belakangan, tetapi demand ECU kepada Bosch tak mengalami hal serupa.

Naufal Shafly/GridOto.com
ECU Bosch buatan pabrik di Cikarang, Jawa Barat.

"Yang kami produksi sekarang masih mengikuti demand dari konsumen, bagaimana kedepannya? kami akan amati lagi, tapi sejauh ini permintaan dari konsumen masih stabil," jelas Toto kepada GridOto.com (4/11/2019).

Menurutnya, saat ini ada beberapa model memiliki penerimaan yang bagus di pasar.

(Baca Juga: Blak-blakan Stevanus: Ini yang Harus Dipertimbangkan Jika Mau Bangun Charging Station Kendaraan Listrik)

Lalu secara tren, ia menilai demand mobil dengan kubikasi kecil juga cukup meningkat di Indonesia.

Hal tersebut membuat dirinya optimis dengan pasar LCGC di Indonesia, dan tetap memproduksi ECU untuk LCGC sesuai permintaan.