Rest Area Jalan Tol Gempol-Pasuruan Disebut Compang-camping, Tidak Ada SPBU, Fasilitas Dirasa Tidak Layak

Ditta Aditya Pratama - Minggu, 6 Oktober 2019 | 18:54 WIB

Rest Area tol Gempol-Pasuruan yang terlihat seadanya (Ditta Aditya Pratama - )

Ia menilai, Tol Gempas ini merupakan salah satu ruas yang masuk dalam Tol panjang, Tol Trans Jawa. Nah, artinya pembangunan rest areanya kan harusnya sebanding dengan rest area di tol Trans Jawa lainnya.

(Baca Juga: Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Makin Nyaman, Tiga Rest Area Baru Siap Diresmikan Akhir Tahun Ini)

"Di sini tidak ada stasiun pengisian bahan bakar. Tidak ada warung penjual minuman dan makanan, yang ada hanya minimarket yang menjual sesuai dengan batasannya. Tidak ada Musala dan toilet yang layak," jelasnya.

Ia menerangkan, tol ini sudah berfungsi sejak satu tahun yang lalu. Bahkan, sudah hampir dua tahun. Tapi, pembangunan rest area terkesan ala kadarnya. Luasnya lahan tidak dimanfaatkan secara maksimal.

"Harusnya ada kebijakan dari Jasa Marga, selalu penanggung jawab dan pemilik Tol Gempas ini untuk take over pengelolaan rest area. Atau menegur pihak pengelola untuk segera merampungkan pekerjaan rest area," tambahnya.

Dikatakan Lujeng, jangan dibiarkan mangkrak seperti ini. Misal dulu ingin dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat, harus dilanjutkan agar umat juga merasakan dampak positifnya. Ia mendesak Jasa Marga untuk segera bertindak.

"Sangat disayangkan sekali hak - hak pengguna jalan terabaikan. Ini tidak layak disebut rest area tapi hanya parkiran kendaraan. Bangunannya saja dari kontainer bekas yang dimodifikasi. Harusnya dibuatkan bangunan permanen pada umumnya rest area yang ada," ungkapnya.

(Baca Juga: Bengkel Remap ECU-nya di Rest Area Tol, Ini Alasan Asep McGyver)

Rekan dari Surya sempat mengecek dan melihat langsung rest area Tol Gempas ini. Kondisinya memang sangat jauh dari kata layak. Di rest area ini, ada beberapa kontainer bekas yang dimodifikasi.

Ada yang peruntukannya untuk Musala pria dan wanita, ada toilet pria dan wanita, dan ritel modern atau minimarket yang dimiliki dan dikelolah Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) salah satu pondok pesantren (ponpes) di Pasuruan.

Di bangunan yang berbentuk persegi panjang ini pengguna jalan bisa beraktivitas. Ke kamar mandi, sekadar untuk salat dan berbelanja makanan atau minuman di minimarket tersebut.

Selanjutnya, ada tenda - tenda kecil yang dilengkapi dengan kursi dan meja kayu. Ini biasanya digunakan pengguna jalan untuk bersantai dan melepas lelah. Akan tetapi, jumlahnya pun terbatas.

Seperti yang diberitakan Surya sebelumnya di tahun 2018, rest area Tol Gempol - Pasuruan (Gempas) dipastikan tidak diisi dengan produk mancangera atau merk asing. Dari awal, Jasa Marga memang ingin mengedepankan kearifan lokal.

Sejak awal, Jasa Marga memang akan membantu mengembangkan produk lokal Kabupaten Pasuruan. Jasa Marga komitmen untuk memberikan wadah dan kesempatan bagi UMKM atau produk lokal khas Kabupaten Pasuruan untuk bisa dijual di rest area ini.

Rest area Tol Gempas ini berdiri di lahan seluas lima sampai tujuh hektar. Tol Gempas memiliki panjang 34,15 kilometer (km). Terdiri dari tiga seksi yakni, seksi I, Tol Gempol-Rembang sepanjang 13,9 km, Seksi II, Rembang – Pasuruan sepanjang 6,6 km. Seksi III, Pasuruan-Grati sepanjang 13,65 kilometer dan masih dalam tahap konstruksi bangunan.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul PUSAKA Sebut Rest Area Tol Gempas Compang -Camping, Abaikan Kepentingan Pengguna Tol