Hidrokarbon Mobil Tua Cenderung Tinggi Saat Uji Emisi, Ini Penyebabnya

Radityo Herdianto - Kamis, 22 Agustus 2019 | 14:00 WIB

Honda Civic Wonder 3 Pintu 'Setrika' (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Bila terealisasi, pemerintah akan mewajibkan ketentuan lulus uji emisi gas buang saat melakukan perpanjangan STNK mobil.

Untuk antisipasi, Anda bisa lakukan uji emisi gas buang mobil di beberapa bengkel yang sudah banyak menyediakan alat dan fasilitas uji emisi.

Parameter utama yang menjadi ketentuan lulus uji emisi adalah kandungan karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC).

Bagi Anda pemilik mobil dengan usia cukup tua, harap waspada dengan kandungan HC yang cenderung tinggi.

"Kandungan HC bisa tinggi karena adanya bahan bakar yang tidak terbakar sempurna di dalam ruang bakar mesin," ungkap Rendi Christian Darmawan, kepala mekanik Nawilis Radio Dalam kepada GridOto.com (19/8).

ryan/gridoto.com
alat uji emisi dimasukkan lubang knalpot

(Baca Juga: Busi Mobil Ternyata Bisa Memengaruhi Hasil Uji Emisi, Ini Alasannya)

Menurut Rendi, bisa jadi komponen koil mulai melemah karena faktor usia mobil dan kemampuan elektrikalnya sehingga kinerja busi tidak optimal.

"Pada dasarnya koil dan busi berkesinambungan, dua-duanya harus bagus, kalau salah satu saja pembakaran tidak akan optimal," lanjut Rendi.

Tidak hanya faktor pembakaran bahan bakar, kebocoran oli yang masuk ke ruang bakar turut andil meningkatkan kandungan HC.

Penyebabnya ring piston mobil yang sudah berumur biasanya sudah mulai getas dan rentan oli bocor dan masuk ke dalam ruang pembakaran.

"Selama dirawat dengan baik, emisi gas buang mobil tua juga bisa rendah," ujar Rendi.